3 Sistem Dalam Pengawasan Kualitas Produk Kelapa Sawit

 https://www.pernando413.com/2022/03/3-sistem-dalam-pengawasan-kualitas.html

Pengawasan kualitas produk kelapa sawit pada mekanisme input-proses-output, mutu bahan baku sangat menentukan produk yang dihasilkan.

Pengawasan kualitas produk kelapa sawit sangat ditentukan oleh:

1. Panen
Pada kualitas minyak kelapa sawit (Mks) serta inti kelapa sawit (Iks) dipengaruhi oleh sistem panen yang diberlakukan. Kriteria buah matang panen serta sifat buah yang bervariasi akan mengakibatkan perbedaan kualitas Mks juga Iks. 

Pada pemanenan harus dilakukan sesuai dengan norma-norma panen seperti sistem pemanenan tangkai buah yang tidak terlalu panjang, pengutipan berondolan yang kotor, pemanenan buah yang masih mentah, juga buah yang menginap di tempat pengumpulan hasil (Tph) sehingga hal tersebut dapat menyebabkan pengaruh negatif pada kualitas minyak. 

Sistem pemanenan yang kurang diawasi  dengan baik serta tidak sesuai dengan norma akan menyebabkan rendahnya efisiensi ekstraksi buah kelapa sawit serta kualitas produk akhir yang dibawah standar.

2. Transportasi
Proses pengangkutan buah dilakukan dari pihak kebun maupun dari pihak lain yang ditunjuk. Pengangkutan buah yang terlambat atau bermalam di atas truk menyebabkan kualitas buah bisa menurun. 

Pengawasan pengangkutan oleh pihak kebun kurang mendapat perhatian, seringkali buah tercampur dengan kotoran seperti pasir, pengangkutan yang menempuh jarak terlalu jauh akan menyebabkan resiko kerusakan pada buah yang bisa mempengaruhi kualitas minyak yang dihasilkan.

3. Pengolahan

* Pengendalian mutu bahan baku (raw material)
Mutu bahan baku ditentukan dari sistem panen yang diberlakukan, hal tersebut bisa diketahui saat dilakukan sortasi ataupun grading pada saat buah memasuki loading ramp. Grading dilakukan supaya mengetahui mutu buah yang akan diolah juga akan menentukan pada saat proses pengolahan serta rendemen yang diperoleh.

* Pengendalian mutu proses
Proses pengolahan kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit dibutuhkan pengawasan yang sesuai, sehingga proses bisa berjalan secara baik serta angka kehilangan minyak dan kernel losses pada proses tertentu dapat ditekan, juga kerusakan pada produk akhir bisa dihindari.