Stasiun Klarifikasi Pengolahan Kelapa Sawit

Ada beberapa tahap dalam proses pengolahan CPO dilakukan yaitu :
1.Sand Trap Tank
2.Vibrating Screen
3.Crude Oil Tank (COT)
4.Continous Settling Tank (CST)
Ada dua keluaran yang dihasilkan dari CST ini yaitu pengolahan sludge yang masih mengandung minyak dan pengolahan minyak murni (Pure oil).

1. Sand Trap Tank
Sand Trap Tank adalah tangki yang berbentuk silinder yang berisi minyak yang keluar dari screw press ditampung dalam  crude oil gutter  yang berfungsi untuk memisahkan sejumlah pasir dan cangkang halus sebelum dialirkan ke vibrating screen dengan menggunakan metode pengendapan dengan mempertahanakan temperatur 90-95°C.

https://pernando413.blogspot.com/2019/08/stasiun-klarifikasi.html
 
Spesifikasi :
Cap: 8 m³  (Model: Cylinder)
Material: Stainless Steel

2. Vibrating Screen (Ayakan Getar)
Vibrating Screen  adalah proses pemisahan minyak dengan kotoran (nut, pasir, serabut) dengan menggunakan ayakan getar. Terdapat 5 vibrating screen yang digunakan adalah jenis double deck (2 tingkat), dimana screen yg pertama berukuran 30 mesh dan screen  kedua 40 mesh.

https://pernando413.blogspot.com/2019/08/stasiun-klarifikasi.html
 
Serabut, shell dan kotoran di kembalikan ke fruit bottom cross conveyor untuk diproses ulang (re-cylcle ke digester/press).

Spesifikasi:
Merk: AMKCO , Tahun/Sery: 2008 , Product: Cap 30 t/h

3. Crude Oil Tank (COT)
Crude Oil Tank (COT) adalah merupakan tangki pertama setelah buah dipress dimana  memiliki komposisi cairan: Oil 50%, water 42% dan padatan  8 % atau minimal 40 % oil,48 % air dan 12 % padatan. 
 
Didalam COT temperatur harus dijaga pada 80-95 ºC ini untuk membantu percepatan pemisahan minyak didalam clarifier tank/continous setling tank dan untuk mengendapkan partikel-partikel yang tidak larut  dan lolos dari vibrating screen.

Spesifikasi: Caps:10 m³,
Material: StainlessSteel

4. Continous Setling Tank (CST)
Continous Setling Tank (CST) adalah alat berbentuk vertikal silinder  yang digunakan untuk proses pemisahan antara minyak dengan sludge menggunakan sistem pengendapan dan suhu di CST harus dijaga berkisar 90-95 º C agar  pemisahan minyak dan sludge lebih cepat.

Dibagian dalam CST terdapat stirrer dengan putaran 3-5 rpm yang berfungsi untuk mencincang  larutan yang  kental sehingga minyak lebih cepat bergerak keatas.

https://pernando413.blogspot.com/2019/08/stasiun-klarifikasi.html

Spesifikasi:  
Tahun atau Seri: 2008, Product: PT. Palmec , Caps: 150 m³
 
Skimmer
Berfungsi untuk mengatur level ketebalan pengutipan minyak. Agar minyak terpisah dari air dan kotoran lainnya. 
 
Stirrer CST berfungsi untuk mempercepat pemisahan minyak dari sludge.
Ada dua pengolahan yang dihasilkan dari CST ini yaitu pengolahan sludge yang masih mengandung minyak dan pengolahan minyak murni (Pure oil) yang akan mengikuti jalurnya masing-masing yaitu :
 
a. Pengolahan Sludge.
Yang termasuk dalam pengolahan sludge yaitu:

1. Sludge Tank (Tangki Lumpur)
Sebuah alat yang berbentuk silnder untuk menampung sludge yang dialirkan dari under flow CST yang sebelumnya melewati vibrating screen single duck yang masih memiliki kandungan minyak dengan komposisi Oil  10 %, Air 80% dan 10 % padatan. Dalam pengoperasiannya temperatur sludge dalam tangki harus dijaga ± 90º C.

https://pernando413.blogspot.com/2019/08/stasiun-klarifikasi.html
 
Sludge tank berfungsi: untuk menampung sementara sludge.
Spesifikasi:
Tahun/Seri: 2008, Product: PT. Palmec, Caps: 25 m³

2. Sand Cyclone
Sand Cyclone adalah alat yang dipakai untuk mereduksi atau mengurangi kandungan pasir dalam sludge yang berasal dari sludge tank dipompakan ke sand cyclone. Didalam sand cyclone akan terjadi pusaran yang mengakibatkan pasir yang lebih berat akan terdorong ke bawah dan dialirkan ke bak penampung pasir secara otomatis melalui timer dan value actuator, sedangkan sludge  yang sudah berkurang kandungan pasirnya dipompakan ke buffer tank. 

Spesifikasi : Merk: CVM, Tahun/Seri : 2008, Cap: 20 m3/h

3. Buffer Tank
Buffer Tank adalah tangki berkapasitas 5 m3 yang bertujuan  untuk  menampung sludge dari sand cyclone. 

Spesifikasi:
Tahun/Seri: 2008, Product: PT. Palmec, Caps: 5 m³ 

4. Brush Strainer.
Brush Strainer yaitu sikat baja berputar yang fungsinya untuk membersihkan saringan sludge sebelum dialirkan ke sludge centrifuge sedangkan kotoran hasil dari saringan ini dialirkan ke sludge fit.

Spesifikasi:
Merk: CVM, Tahun/Seri: 2008, Min/Max Temp: 0 - 1000 C

5. Sludge Centrifuge/Sludge Separator.
Sebuah alat yang dipergunakan untuk memisahkan minyak dan sludge yang tidak terpisahkan berasal dari clarifier tank/CST. Prinsip kerja mesin ini menggunakan gaya centrifugal dengan putaran yang sangat tinggi akan cepat terpisah.

Partikel-partikel yang berat seperti pasir, lumpur dan air akan terlempar kearah arah keluar akibat gaya ini dan selanjutnya dikeluarkan melalui  nosel dan dialirkan ke pipa pembuangan yang ada dibagian rumah rangka sludge centrifuge ke sludge fit.

Sedangkan partikel yang ringan berupa minyak akan mengalir melalui pipa yang tersambung keluar menuju reclained tank disebelah sludge drain tank yang selanjutnya akan dipompakan oleh reclaimed pump ke clarifier tank/CST.
Spesifikasi :
Merk: Kejuruteraan, EMI Type: HSC 8000 EX Tahun: 2008, Cap: 8 t/h, Nozzle: 1,8 mm, Star Blow: 12 nozzle, Jumlah : 6 unit.

6. Decanter
Decanter adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan serat - serat halus dan non oil solid ( lumpur) yang terkandung dalam minyak dan dapat digunakan untuk mengutip kadar minyak yang masih terikut dalam sludge. Keluaran/outlet dari decanter terdiri dari 3 phase, yaitu: ligth phase, heapy phase, dan solid.

Standar keberhasilan analisa oil losses pada pengoperasian decanter yaitu: OLWB (Oil Losses Wide *Basis) heapyphase : 1 %
*OLDB (Oil Losses Dry Basis) heapyphase : 14 %
*OLWB (Oil Losses Wide Basis) solid decanter : 4 %
Spesifikasi : Type : Alfalaval PANX 500, Caps : 20 Ton/jam, Max. Speed : 3250 rpm, Min / max temp : 0/1000 C 

7. Sludge Drain Tank
Tangki atau bak yang berkapasitas 15m3 untuk menampung  drain dari oil tank, sludge tank maupun dari sludge centrifuge.

b. Pengolahan Minyak.
Bagian-bagian yang termasuk dalam proses pengolahan minyak yaitu:

1. Oil Tank
Oil tank adalah sebuah bejana yang berbentuk silinder yang mempunyai kapasitas tampung 25 m3 berfungsi tempat penampungan minyak yang telah terpisah dari CST yang memiliki  komposisi  Oil 99 %, Air 0,75 % dan padatan/dirt 0,25 % dan dalam pengoperasiannya  temperatur minyak diusahakan terjaga pada suhu  ± 85 - 90º C.
Spesifikasi:
Tahun/Seri : 2008, Product : PT. Palmec, Caps : 25 m3     

2. Oil Purifier.
Oil purifier berfungsi untuk mengurangi kadar air dan kotoran dalam minyak yang berasal dari oil tank. Prinsip kerjanya adalah     sama dengan sludge centrifuge yaitu dengan gaya centrifugal. Dari oil purifier diharapkan dapat menurunkan kadar air minyak 0.3%-0.4% dan kadar kotoran 0.02%.

Spesifikasi :Separator type: PAP X 307, Tahun/seri: 2005, Max speed bowl: 6375 r/min, Speed motor shaft: 3000 r/min, Motor power: 7,5 KW, Process Temp. Min/max: 0/1000 C.

3.Vacum Dryer.
Vacum dryer adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengurangi kandungan air dalam minyak sampai tingkat standar yang diinginkan. Vacum dryer merupakan tahap akhir proses pemurnian minyak, dari vacum dryer diharapkan dapat memperoleh oil produksi dengan komposisi, oil 99,88 %, air 0,10% dan kadar kotoran/dirt 0,02%. Prinsip kerja vacum drier adalah penguapan, dimana minyak dari oil purifier dilewatkan ke bejana yang mempunyai kevacuman   ± – 0.9 kg/cm².

Untuk memperoleh kevacuman biasanya menggunakan steam injector dan juga ada dengan pompa vacum. Proses pengeringan ini diawali dari minyak yang berasal dari purifier melalui float tank  kemudian minyak terhisap oleh bejana  yang vacum, selanjutnya minyak disemprotkan melalui nozzle atau spray dalam vacum dryer sehingga terjadi pengkabutan dan kemudian air akan menguap dan terpisah dengan minyak.

Alat-alat di Vacum Drier : Thermometer, Vacum gauge, vacum pump, Dried oil pump.
Spesifikasi : Merk : CVM, Tahun/Seri : 2008, Cap : 15 Ton Oil/h    

4. Storage Tank
Storage tank adalah sebagai tempat penampungan sementara minyak CPO hasil pemurnian sebelum dilakakukan pengiriman. Spesifikasi komponen penunjang storage tank, terdiri dari 2 unit  storage tank dengan kapasitas daya tampung 3000 ton dan dilengkapi dengan oil despatch. 
 
Dengan komponen penunjang thermometer, indikator ketinggian volume minyak, pipa inlet minyak transfer, pipa steam life injeksi, dan pipa heating steam.

https://pernando413.blogspot.com/2019/08/stasiun-klarifikasi.html
 
Temperatur di storage Tank harus dijaga pada suhu 45-55°C bertujuan untuk menekan kenaikan FFA selama masa penyimpanan. Sistem pemanasan dilakukan secara open steam dan close steam melakukan pemisahan minyak produksi sesuai dengan persentase FFA  nya dapat juga melakukan pencampuran tetapi dengan memperhatikan jumlah dari minyak yang dicampurkan agar tidak terlalu mempengaruhi kenaikan FFA dan melakukan pembersihan secara berkala pada storage tank.

Standar produksi minyak kelapa sawit yaitu: FFA: Max 3,5 %, Moisture: Max 0,2 %, Dirty: Max 0,02 %