Fungsi Dan Cara Kerja Stasiun Press
Aliran Singkat Pada Proses Stasiun Press :
Tresher masuknya buah setelah direbus, di dalam tresher di pisah antara brondolan dan jangkos. Jangkos di alirkan ke empty buch conveyor untuk di angkut kedalam truk dan disebar ke kebun kelapa sawit sebagai pupuk tambahan.
Sedangkan Brondolan di alirkan melalui fruit conveyor ke digester. Didalam digester brondolan di cincang dan di teruskan ke mesin press. Didalam press di pisah crude oil masuk ke stasiun klarifikasi. Sedangkan Nut dan Fiber di alirkan ke CBC lanjut ke depericarper. Fiber masuk sebagian ke boiler untuk bahan pembakaran, sedangkan nut masuk ke depericarper lanjut ke kernel stasiun.
Komponen-Komponen Pada Stasiun Press
Tresher, empty bunch conveyor, conveyor below tresher, bottom cross conveyor, fruit elevator, top cross conveyor, digester feed conveyor/fruit distribuiting conveyor, fruit recyling conveyor, digester, press, CBC (cake breaker conveyor), nut polishing drum, fiber cyclone fan, air lock fiber cyclone.
Sedangkan Brondolan di alirkan melalui fruit conveyor ke digester. Didalam digester brondolan di cincang dan di teruskan ke mesin press. Didalam press di pisah crude oil masuk ke stasiun klarifikasi. Sedangkan Nut dan Fiber di alirkan ke CBC lanjut ke depericarper. Fiber masuk sebagian ke boiler untuk bahan pembakaran, sedangkan nut masuk ke depericarper lanjut ke kernel stasiun.
Komponen-Komponen Pada Stasiun Press
Tresher, empty bunch conveyor, conveyor below tresher, bottom cross conveyor, fruit elevator, top cross conveyor, digester feed conveyor/fruit distribuiting conveyor, fruit recyling conveyor, digester, press, CBC (cake breaker conveyor), nut polishing drum, fiber cyclone fan, air lock fiber cyclone.
Fungsinya:
Untuk memipil atau memisahkan, menebahkan atau melepaskan brondolan dari janjangnya.
Cara kerjanya:
TBS hasil rebusan yang diumpankan ke dalam threser yang sedang berputar dengan putaran 23-25 rpm dibanting berulang-ulang dengan bantuan lifting bar atau gigi buaya dalam threser. Akibat dari bantingan threser tersebut brondolan akan lepas dari janjangnya. Janjang kosong akan keluar dari threser dengan bantuan lifting bar didalamnya.
Cara kerjanya:
TBS hasil rebusan yang diumpankan ke dalam threser yang sedang berputar dengan putaran 23-25 rpm dibanting berulang-ulang dengan bantuan lifting bar atau gigi buaya dalam threser. Akibat dari bantingan threser tersebut brondolan akan lepas dari janjangnya. Janjang kosong akan keluar dari threser dengan bantuan lifting bar didalamnya.
Tresher Drum
Keterangan:
Bagian dalam Tresher, pemisah janjang dan berondolan buah.
Fungsinya:
Bagian dalam Tresher, pemisah janjang dan berondolan buah.
Auto Feeder
Fungsinya:
Mengumpan Tandan masak (TBS hasil rebusan) ke Thresher sesuai kapasitas pabrik secara terus menerus.
Cara kerjanya:
TBS hasil rebusan yang ditumpahkan dari lory ke dalam auto feeder didorong secara perlahan-lahan (± 5 rpm) oleh scraper hingga jatuh ke dalam Thresher Drum. Kecepatan Auto Fedeer diatur sesuai dengan kapasitas pabrik, hal ini bisa dilihat dari pemenuhan kebutuhan terhadap digester dan press. Maksimal pengisian Auto fedeer sebanyak 2 lory.
Horizontal Empty Bunch Conveyor
Menerima Tandan kosong dari Thresher dan kemudian membawanya ke Inclined Empty Bunch Conveyor.
Cara Kerjanya:
Tandan kosong yang keluar dari Thresher didorong scraper dengan kecepatan dan daya tertentu sesuai kapasitas pabrik. Apabila beban conveyor terlalu berat (over load) bisa mengakibatkan conveyor trip.
Di sini dilakukan perhitungan dan pengutipan USB.
Standar USB : 3 %
Standar pengutipan USB (Effisiensi Recycling) : > 95 %
Dari HEBC selanjutnya tandan kosong dibawa ke Inclined Empty Bunch Conveyor.
Inclined Empty Bunch Conveyor ( IEBC)
Fungsinya:
Menerima Tandan kosong dari HEBC dan kemudian mendistribusikannya ke mobil angkutan tandan kosong untuk kemudian diaplikasikan di lapangan.
Cara Kerjanya:
Tandan kosong dari HEBC didorong scraper dengan kecepatan dan daya tertentu sesuai kapasitas pabrik. Apabila beban conveyor terlalu berat (overload) bisa mengakibatkan conveyor trip. Dari IEBC selanjutnya tandan kosong didistribusikan ke mobil angkutan tandan kosong.
Below Tresher Conveyor
Fungsinya :
Menerima brondolan yang sudah terpipil dari threser untuk kemudian dibawa ke bottom cross conveyor.
Cara Kerjanya:
Brondolan yang ada dalam conveyor ini dibawa dengan sistem screw yang berputar dimana memiliki kapasitas/beban tertentu sesuai dengan kapasitas elektro motor yang digunakan. Apabila brondolan atau beban yang dibawa terlalu berat melebihi kapasitas elektromotor maka conveyor tidak dapat berputar atau trip.
Banyak atau sedikitnya feeding brondolan (beban) ke dalam conveyor ini tergantung umpan TBS yang sudah direbus kedalam threser. Umpan kedalam threser harus merata dan kontinyu dan hal ini tergantung pada saat penuangan di crane atau tippler.
Bottom Cross Conveyor
Fungsinya:
Menerima brondolan dari conveyor bellow threser untuk kemudian di distribusikan ke fruit elevator.
Apabila menggunakan dua fruit elevator (pabrik operasi 2 line) maka pembagian brondolan harus merata ke dalam masing-masing fruit elevator. Pembagian feeding biasanya dengan menggunakan sliding door
Cara Kerjanya :
Brondolan yang ada dalam conveyor ini dibawa dengan sistem screw yang berputar dimana memiliki kapasitas/beban tertentu sesuai dengan kapasitas elektro motor yang digunakan.
Apabila menggunakan dua fruit elevator (pabrik operasi 2 line) maka pembagian brondolan harus merata ke dalam masing-masing fruit elevator. Pembagian feeding biasanya dengan menggunakan sliding door
Cara Kerjanya :
Brondolan yang ada dalam conveyor ini dibawa dengan sistem screw yang berputar dimana memiliki kapasitas/beban tertentu sesuai dengan kapasitas elektro motor yang digunakan.
Fruit Elevator
Fungsinya :
Membawa brondolan dari bottom cross conveyor menuju top cross conveyor.
Cara Kerjanya :
Fruit elevator terdiri dari bucket-bucket yang terpasang di chain atau rantai. Chain berputar vertikal digerakkan elektro motor. Brondolan yang sudah terisi dibucket akan diangkat dan ditumpahkan menuju top cross conveyor. Bucket terisi brondolan tidak boleh melebihi penuh, karena hal ini akan melebihi kapasitas fruit elevator dan mengakibatkan bucket cepat robek.
Komponen utama Fruit Elevator
Bagian utama Fruit Elevator :
Chain
Bucket
Take up Bearing
Body / Casing
Elektro Motor
Sprocket & Roller Chain
Apabila brondolan atau beban yang dibawa terlalu berat melebihi kapasitas elektromotor maka conveyor tidak dapat berputar atau trip.
Chain
Bucket
Take up Bearing
Body / Casing
Elektro Motor
Sprocket & Roller Chain
Top Cross Conveyor
Fungsinya:
Membawa brondolan dari fruit elevator menuju digester feed conveyor.
Cara Kerjanya:
Brondolan yang ada dalam conveyor ini dibawa dengan sistem screw yang berputar dimana memiliki kapasitas/beban tertentu sesuai dengan kapasitas elektro motor yang digunakan. Apabila brondolan atau beban yang dibawa terlalu berat melebihi kapasitas elektromotor maka conveyor tidak dapat berputar atau trip.
Digester Feed Conveyor
Fungsinya:
Membawa brondolan dari top cross conveyor untuk didistribusikan ke masing-masing digester.
Pengisian digester dilakukan dengan membuka tutup sliding door yang ada di digester feed conveyor.
Cara Kerjanya:
Brondolan yang ada dalam conveyor ini dibawa dengan sistem screw yang berputar dimana memiliki kapasitas/beban tertentu sesuai dengan kapasitas elektro motor yang digunakan.
Pengisian digester dilakukan dengan membuka tutup sliding door yang ada di digester feed conveyor.
Cara Kerjanya:
Brondolan yang ada dalam conveyor ini dibawa dengan sistem screw yang berputar dimana memiliki kapasitas/beban tertentu sesuai dengan kapasitas elektro motor yang digunakan.
Apabila brondolan atau beban yang dibawa terlalu berat melebihi kapasitas elektromotor maka conveyor tidak dapat berputar atau trip.
Fruit Recycling Conveyor
Fungsinya :
Menampung sisa brondolan yang berlebih dari digester feed conveyor apabila terjadi keadaan dimana posisi digester sudah terisi penuh atau keadaan tertentu. Brondolan ini akan dibawa dan dikembalikan lagi menuju bottom cross conveyor.
Cara Kerjanya:
Brondolan yang ada dalam conveyor ini dibawa dengan sistem screw yang berputar dimana memiliki kapasitas/beban tertentu sesuai dengan kapasitas elektro motor yang digunakan. Apabila brondolan atau beban yang dibawa terlalu berat melebihi kapasitas elektromotor maka conveyor tidak dapat berputar atau trip.
Komponen Conveyor
Komponen utama Screw Conveyor:
Body conveyor
Ribon (screw)
Liner
Shaft
Baut join
Hanger bearing
Flange bearing
Elektro motor dan gearbox
Flexible Coupling
Digester
Fungsinya:
Melepaskan daging buah dari nut dan sekaligus melumatkannya sehingga akan memudahkan saat proses pengepresan. Pada saat yang bersamaan berfungsi untuk memecah sel-sel minyak. Sehingga digester merupakan tempat pertama proses pemisahan minyak dari mesocarp atau daging buah.
Cara Kerjanya:
Buah yang masuk kedalam digester diaduk oleh long arm dan short arm yang berputar pada poros vertikal. Long arm dan short arm dengan fungsi yang berlawanan yakni mendorong dan menarik akan melumatkan buah yang teraduk di dalamnya.
Oleh karena itu saat operasi digester harus minimal ¾ penuh, agar buah atau brondolan mengenai keseluruh pisau yang terdiri dari lima tingkatan pisau, sehingga proses pelumatan akan sempurna. Setelah dilumatkan kemudian buah didorong oleh pisau pendorong (expeller arm) menuju press.
Bagian Digester
Screw Press
Fungsinya:
Memisahkan minyak kasar (crude oil) dari daging buah (mesocarp)
Cara Kerjanya:
Brondolan atau buah rebus yang sudah dilumatkan dalam digester masuk kedalam mesin press untuk dilakukan pengepresan. Pengepresan dilakukan dengan sistem tekanan hidrolik dimana buah akan keluar dengan bantuan worm screw dan diujung sudah terpasang adjusting cone yang siap menekan atau mengepress buah.
Tekanan hidrolik dapat disetel sesuai dengan hasil keluaran press (press cake) yang akan dicapai baik oil loss in fibre atau broken nut. Keluaran dari press terdiri dari press cake dan crude oil.
Komponen Screw Press
Komponen utama Press:
- Worm screw
- Press cage
- Tie rod
- Adjusting cone
- Cone guide
- Lengthening shaft
- Spur gear
- Main shaft
- Coupling
- Gearbox
- Electro motor
- Pulley
- V-belt
- Hydrolick Cylinder
Cara Kerjanya:
Press cake yang merupakan gumpalan antara fiber dan nut akan keluar di ujung worm screw dan masuk ke cake breaker conveyor. Crude oil yang merupakan minyak kasar dan masih mengandung kotoran akan keluar melalui press cage dan mengalir kedalam oil gutter yang sudah dicampur dengan dilution menuju sand trap tank.
Hydraulic Power Pack
Fungsinya :
Membangkitkan dan menyuplai tenaga hydrolick ke hydrolick cylinder pada mesin press yang digunakan untuk menggerakkan adjusting cone yang bertujuan mengepress press cake.
Cara Kerjanya:
Oil pada oil cutter atau oil pan dipompakan oleh gear pump sehingga menjadi bertekanan tinggi. Tekanan ini bisa diatur melalui pressure switch sehingga didapat tekanan yang diinginkan (50-70 bar).
Oil yang bertekanan ini disalurkan melalui hose ke hydrolick silinder pada mesin press dengan pengaturan control valve sehingga actuator di dalam silinder bisa bergerak maju-mundur menggerakkan adjusting cone. Control valve diatur kerjanya oleh solenoid sehingga maju mundurnya adjusting cone bisa secara automatis.
Cake Breaker Conveyor (CBC)
Fungsinya:
Memecahkan gumpalan fiber dan nut (press cake) hasil dari keluaran press sehingga akan memudahkan pemisahan fiber dan nut pada Depericarper.
Cara Kerjanya:
Gumpalan fiber dan nut (press cake) dipecah oleh CBC dan sekaligus menghantarkan press cake ke Depericarper.
Nut Polishing Drum
Fungsinya:
Melicinkan permukaan nut (hasil keluaran CBC) dari fiber yang masih menempel sehingga mempermudah pemecahan nut di ripple mill.
Cara Kerjanya:
Fiber yang masih menempel pada nut dari CBC dilepaskan di nut polishing drum dengan cara dibanting dan digesekkan ke body nut polishing drum berulang-ulang dengan bantuan lifting bar yang mengangkat dan membanting. Selain berfungsi untuk membanting, lifting bar juga berfungsi untuk mendorong nut hingga nut keluar dari pervorated plat (plat belubang).
Komponen Nut Polishing Drum
Depericarper Fiber Cyclone
Fungsinya:
Memisahkan fiber dan nut hasil keluaran dari CBC dengan sistem pneumatic (hisapan angin)
Cara Kerjanya:
Fiber yang beratnya lebih ringan dari nut akan dihisap melalui ducting oleh fan dan selanjutnya turun di fiber cyclone. Nut akan jatuh ke nut polishing drum. Hisapan pada depericarper diatur oleh damper depericarper (damper separating column).
Fiber Cyclone
Fungsinya:
Menurunkan kecepatan udara. Dengan demikian fiber yang dihisap fan turun di fiber cyclone (tidak terhisap atau terbawa ke fan), untuk selanjutnya dikeluarkan melalui air lock untuk dibawa fiber-shell conveyor ke boiler.
Cara Kerjanya:
Udara yang dihisap fan dari polishing drum mengalir melalui ducting dan terus mengalir ke fiber cyclone yang luas penampangnya sangat besar dibandingkan dengan luas penampang ducting, sehingga kecepatan udara pada fiber cyclone akan turun. Hal ini berakibat fiber yang dibawa oleh aliran udara ikut turun karena kecepatannya pun ikut turun.
Air Lock
Fungsinya:
Sebagai pengunci udara agar udara luar tidak dapat masuk ke dalam cyclone pada saat keluarnya fiber melalui air lock.
Cara Kerjanya :
Prinsip kerja air lock adalah rotary (berputar). Sehingga setiap fiber yang jatuh ke kompartemen air lock akan keluar terbawa oleh putaran air lock tersebut. Udara dari luar air lock tidak bisa masuk karena air lock terdiri dari 6 sirip atau blade yang mana pada setiap posisinya tetap menyekat udara luar sehingga udara luar tidak bisa masuk ke dalam fiber cyclone.
V-Notch Tank
Fungsinya:
Mengatur volume air dilution untuk pengenceran crude oil dari Press sehingga memudahkan proses pemisahan oil terhadap Sludge. Persentase dilution 20% terhadap troughput.
Cara Kerjanya:
Condensate dari dilution tank atau air panas hot water tank disalurkan ke v-notch tank melalui pengaturan bukaan valve. Kapasitas air dilution diatur melalui ketinggian level air pada v-notch.
Ketepatan kapasitas air dilution dapat dichek dengan melakukan settling test (pengendapan crude oil yang telah diberi dilution di dalam gelas ukur 1000 ml dalam waktu 15 menit). Jika dalam waktu tersebut di dapat volume oil minimal 30 %, berarti kapasitas air dilution telah memenuhi standar.