10 Kesalahan Terbesar Yang Dilakukan Orang Ketika Wawancara Dan Tips Menghindarinya

 https://www.pernando413.com/2022/03/10-kesalahan-terbesar-yang-dilakukan.html

Wawancara tatap muka merupakan bagian yang paling menegangkan dari pencarian kerja bagi banyak individu, namun juga merupakan komponen penting dari proses perekrutan. Hingga saat ini, anda bisa bersembunyi di balik resume dan surat lamaran anda. 

Namun, saat proses seleksi mulai berakhir, inilah saatnya untuk mengesankan tim perekrutan. Sebagian besar wawancara yang sukses yaitu menghindari potensi jebakan yang bisa merusak kemampuan anda untuk mengesankan tim perekrutan.

Berikut beberapa kesalahan yang dilakukan orang ketika mewawancarai suatu posisi yaitu:

1. Datang terlambat ke wawancara
Tiba terlambat membuat kesan pertama negatif yang kuat dan akan menimbulkan pertanyaan di benak pewawancara tentang keandalan dan ketepatan waktu anda. Selalu tanyakan arah ke lokasi wawancara dan periksa kembali peta sehingga tahu ke mana anda akan pergi. Jangan lupa untuk memberikan waktu tambahan saat di perjalanan dan peristiwa tak terduga lainnya. 

2. Pakaian dan dandanan yang buruk
Ingatlah bahwa perusahaan profesional mencari untuk mempekerjakan individu profesional, bukan gelandangan pantai yang baru saja mengibaskan pasir lepas dari rambutnya. Berpakaian konservatif dalam setelan yang pas dan menjaga perhiasan, riasan dan wewangian seminimal mungkin. Penting juga untuk selalu mandi, menyikat gigi dan menyisir rambut sebelum wawancara juga untuk menghadirkan citra yang bersih dan rapi. 

3. Kegagalan melakukan penelitian tentang perusahaan sebelum wawancara
Tunjukkan bahwa anda tertarik pada perusahaan tersebut dengan melakukan beberapa penelitian di luar sebelum wawancara. Perhatian terhadap detail ini mengirimkan pesan yang jelas kepada pewawancara bahwa anda serius dengan posisi tersebut dan bersedia bekerja lebih keras. 

Penelitian ini juga akan menolong anda menentukan apakah industri, produk atau layanan dan budaya perusahaan sangat cocok untuk anda. Kegagalan untuk memberikan contoh spesifik dari pengalaman dan mengukur keterampilan anda terhadap posisi tersebut. 

4. Pewawancara ingin tahu lebih dari sekadar pengalaman anda
Mereka tertarik pada spesifikasi tugas yang anda lakukan, tantangan yang di hadapi dan metode yang anda gunakan untuk mengatasi tantangan tersebut. Hal ini terutama berlaku untuk pewawancara perilaku. Luangkan waktu untuk memberi pewawancara contoh spesifik tentang bagaimana kinerja anda dan bagaimana ini berkolaborasi dengan tugas posisi tersebut.

Jika anda bisa menarik secara berhubungan yang jelas antara pengalaman kerja anda dan posisi yang anda wawancarai, anda memiliki peluang yang jauh lebih tinggi untuk berhasil dalam proses wawancara. 

5. Tidak mengambil kesempatan untuk mengajukan pertanyaan cerdas tentang perusahaan atau posisi
Proses wawancara bukan hanya kesempatan bagi perusahaan untuk mengevaluasi kecocokan anda untuk posisi tersebut, ini juga merupakan kesempatan untuk mengevaluasi seberapa baik perusahaan dan posisi tersebut cocok dengan pekerjaan ideal anda. Mengajukan pertanyaan tidak hanya membantu anda menentukan seberapa cocok anda untuk posisi tersebut dan itu untuk anda. 

Tetapi juga dengan jelas menunjukkan bahwa anda sudah melakukan beberapa penelitian dasar tentang perusahaan tersebut. Jangan mengajukan pertanyaan hanya untuk mengajukan pertanyaan, pertanyaan yang cerdas dan dengan kata-kata yang buruk sering kali bisa merusak reputasi anda dari pada tetap diam. 

6. Kegagalan untuk berlatih
Bahkan pembicara publik terbaikpun perlu meluangkan waktu untuk berlatih menyampaikan dan menjawab pertanyaan yang mendetail. Semakin banyak anda berlatih, semakin nyaman anda dengan jawaban dan materi anda, memungkinkan penyampaian yang lebih lancar. 

7. Berbicara terlalu banyak atau tidak sama sekali
Jawaban terbaik adalah singkat, tetapi terperinci. Orang-orang yang diwawancarai yang mengoceh terus-menerus tampil sebagai mencoba untuk mengimbangi beberapa kelemahan, sementara orang-orang yang hanya duduk di sana dan menatap, tampak seolah-olah mereka dalam keterkejutan dan mungkin di atas kepala mereka. Tak satu pun dari skenario ini ideal dalam situasi wawancara, pilih kata-kata anda dengan hati-hati dan hemat, tetapi jangan menjadi bisu. 

8. Menjelek-jelekkan manajer atau perusahaan sebelumnya
Salah satu cara tercepat untuk mematikan pewawancara yaitu menjelek-jelekkan atasan anda saat ini atau sebelumnya. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang loyalitas serta integritas anda dan melabeli anda sebagai orang yang tidak bahagia dan pengeluh. Bahkan bila anda bekerja di tempat kerja tanpa lampu, air mengalir atau istirahat makan selama 18 jam sehari, simpan semua komentar negatif untuk diri sendiri. 

9. Gagal menjelaskan mengapa mereka cocok untuk posisi tersebut dan perusahaan
Jika anda menyerahkan kepada pewawancara untuk mengevaluasi apakah anda cocok untuk perusahaan tersebut, maka anda mengambil risiko kemungkinan bahwa mereka mungkin tidak membuat keputusan yang anda buat, ingin mendengar. Permudah pewawancara untuk mempekerjakan anda dengan menghubungkan pengalaman, bakat dan kekuatan anda ke deskripsi pekerjaan. 

10. Jangan menyatakan bahwa anda menginginkan pekerjaan itu
Setelah wawancara selesai, bila anda menginginkan pekerjaan itu, beri tahu pewawancara bahwa anda masih tertarik dengan posisi tersebut. Karena wawancara merupakan tentang evaluasi anda terhadap perusahaan dan posisi seperti halnya mereka mengevaluasi anda, jangan berasumsi bahwa pewawancara tahu anda masih menginginkan pekerjaan itu. Ulangi minat anda dan tanyakan tentang langkah selanjutnya dalam proses perekrutan.