Pertolongan Pertama (First Aid) Halaman Ketujuh

https://pernando413.blogspot.com/2020/12/pertolongan-pertama-first-aid-pelatihan_9.html

Cara melakukan pertolongan pertama

1. Kejang pada anak anak

Suhu badan naik dengan cepat. Meskipun hanya 38,5°C dapat menyebabkan kejang-kejang pada bayi dan anak-anak, biasanya pada umur 10 bulan sampai 5 tahun. Suhu badan yang tinggi ini atau demam biasanya disebabkan oleh salesma atau virus penyakit yang lainnya. Kejang-kejang biasanya berlangsung singkat, berakhir tidak lebih dari 5 menit dan penyakit ini cukup dikenal.

Catatan :
Kejang kejang disebabkan oleh suhu badan yang tinggi, disebut kejang kejang pada saat demam dapat pula terjadi pada orang dewasa.

Tanda dan gejala-gejalanya:
-Demam.
-Tegang pada wajah dan anggota badan.
-Mata melotot keatas.
-Wajah dan leher kaku atau tidak dapat bergerak.
-Wajah dan bibir membiru.
-Kekakuan tubuh dengan tubuh melengkung.
-Tidak sadar.

Cara menangani kejang
Selam masa kejang-kejang:
-Baringkan anak kecil tersebut dilantai demi keselamatannya.
-Jangan mengekang anak kecil tersebut.

Setelah masa kejang-kejang
-Ikuti petunjuk DRABC.
-Carilah bantuan pengobatan.

Catatan :
Jangan menurunkan suhu badan anak tersebut dengan cara mengkompresnya atau mengusapnya dengan kain basah tetapi bukalah pakainnya.

2.Reaksi Akibat Alergi

Reaksi akibat laergi dapat terjadi ketika ada zat-zat masuk kedalam tubuh. Alergi karena gigitan atau sengatan serangga, obat-obatan, pengobatan, makanan atau bahan kimia.

Reaksi akibat alergi bias jadi fatal akibatnya karena itulah perlu perhatian pengobatan segera. Suatu reaksi yang serius dapat menyebabkan tekanan darah menurun secara dramatis dan pernafasan terganggu (anaphylatic shock). Wajah dan leher membengkak, menjadi lemas atau kekurangan nafas dan jumlah oksigen pada organ-organ (jantung, paru-paru dan otak ) menjadi sangat berkurang.

Tanda dan gejala :
*Kulit bengkak dan kemerahan.
*Gatal, timbul banyak bintik merah yang gatal.
*Leher membengkak.
*Suara serak dan batuk-batuk.
*Denyut nadi cepat dan tidak teratur.
*Mual dan muntah.
*Pusing dan tidak sadar.

Cara menangani reaksi alergi yang hebat:
*Ikuti petunjuk DRABC.
*Panggil ambulans.
*Amati dan periksa denyut nadi dan nafasnya.
*Jika korban membawa obat elergi,harus segera diberikan pada korban.
Jika sadar: bantulah korban duduk dengan posisi yang dapat memudahkannya untuk bernafas.
Jika tidak sadar: periksa ABC dan jika perlu lakukan resusitasi.

3. Pingsan

Pingsan adalah kehilangan kesadaran baik itu sebagian atau total yang disebabkan oleh kurangnya jalan darah keotak. Dapat disebabkan oleh emosional shock, sakit, latihan yang berlebihan, kelelahan, kurang makan, melihat darah atau kebanyakan terjadi pada saat berdiri tegap pada kondisi panas. Tetapi pingsan dapat terjadi kapan saja. Sebagai hasilnya akan terjadi hilangnya ingatan, denyut nadi lemah dan pucat.

Biasanya penderita akan mengalami sedikit sakit kepala, mual, pucat, dingin, kulit berminyak dan keram pada jari jari tangan dan jari jari kaki.

Biasanya orang akan sembuh dengan cepat,biasanya hanya dalam beberapa detik, tanpa adanya efek yang berkepanjangan. Jika pingsan terjadi karena suatu kondisi medis, bagaimanapun juga penderita harus dibawa kedokter.

Penanganan pingsan:
-Ikuti DRABC.
-Longgarkan pakaian yang ketat.
-Pastikan mendapatkan udara dengan banyak (buka jendela jika memungkinkan).
-Pada saat penderita sadar, tidurkan terlentang dan bantu mengangkat kakinya.
-Obati luka-luka yang terjadi pada saat terjatuh.

4. Hiver ventilasi

Hiperventilasi adalah akibat bernafas berlebihan yang terjadi secara tidak sengaja. Bisa karena kegembiraan, histeris, stress atau akibat emosi yang lainnya. Tingkat dan kedalaman nafas melebihi apa yang diperlukan sehingga tingkat normal karbondioksida dalam darah berkurang menyebabkan sejumlah gejala. Tanda-tandanya bisa berupa bernafas dengan cepat dan dalam, denyut nadi berdebar cepat, perasaan kehabisan nafas, pusing, kesemutan, tangan dan kaki gemetaran atau kejang.

Cara menangani hiperventilasi:
-Ikuti DRABC.
-Tenangkan penderita, pindahkan ketempat yang tenang.
-Beritahu korban agar bernafas perlahan secara teratur dan lakukan penghitungan.
-Carilah bantuan pengobatan.

5.Angina

Sakit dada atau keadaan yang tidak nyaman karena stress atau aktifitas yang berlebihan yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh nadi dijantung sehingga tidak dapat mengalirkan darah yang diperlukan saat aktifitas jantung meningkat.

Tanda dan gejala:
Kurangnya persediaan darah mengakibatkan meningkatnya penumpukan sisa produksi sehingga menyebabkan sakit atau gangguan di dada menyebar ke leher rahang,bahu dan lengan. Sesak nafas seperti biasanya ditandai dengan merasakan tekanan, panas atau sesak ditengah-tengah dada. 

Sakit seperti ini disebut sebagai angina (angina pectoris) dan biasanya dapat dikurangi dengan cara beristirahat dan minum obat sesuai resep dokter.

Cara menangani angina:
-Tempatkan korban dalam posisi duduk.
-Mintalah korban agar tenang dan beristirahat.
-Longgarkan pakaiannya disekitar leher, dada dan pinggang.
-Beritahu korban agar meletakkan tablet angina dibawah lidah atau didalam sesuai petunjuk yang diberikan.
-Semprotkan nitro-lingual dibawah lidah.
-Segera cari bantuan pengobatan jika sakit dan tetap merasakan gangguan selama lebih dari 10 menit setelah bersistirahat.

6.Serangan Jantung

Serangan jantung terjadi pada saat bagian otot jantung rusak karena penyediaan darah yang teroksigenasi terputus. Penyebabnya adalah penumpukan darah pada arteri koroner yang menyempit disebabkan oleh arteriosclerosis. Jika penyediaan darah tidak terjadi dalam waktu satu jam maka otot otot jantung yang rusak akan mulai mati.

Kerusakan pada otot jantung akan memacu ritme jantung menjadi tidak beraturan (ventrikular fibrilasi) yang mana dapat menyebabkan jantung untuk berhenti memompa. Hal ini disebut henti jantung.
Jika penderita merasakan rasa sakit pada dada atau sejenis angina yang tidak dapat disembuhkan oleh obat-obatan, maka penolong harus menangani seperti serangan jantung.

Tanda dan gejalanya:
Rasa sakit dan tidak enak pada serangan jantung adalah berkelanjutan dan biasa memberikan rasa tertekan atau terbakar ditengah dada. Hal ini biasanya di ikuti dengan berkeringat, nafas menjadi pendek dan perasaan tidak enak badan. 

Rasa sakit biasanya menyebar keseluruh arah punggung, leher dan lengan. Setengah dari henti jantung biasanya merasakan hal ini pada 3-4 jam pertama, jadi sangatlah penting untuk melakukan penanganan secepatnya.

Penanganan:
-Ikuti DRABC.
-Jika penderita sadar tempatkan pada posisi duduk,jika penderita tidak sadar tempatkan pada posisi menyamping.
-Hubungi ambulans 118.
-Longgarkan pakaian yang ketat.
-Jika ambulans akan tiba lebih dari 30 menit, berikan kepada penderit 300 mg (satu tablet) aspirin atau jika penderita alergi terhadap aspirin berikan obat-obatan anti koagulasi (contohnya warfarin).

7.Stroke

Tidak seperti keadaan darurat terhadap jantung,stroke tidak menimbulkan sakit didada. Stroke terjadi saat pembuluh darah otak tersumbat atau pecah. Dibanyak kasus, hal tersebut adalah karena adanya pembekuan dibagian pembuluh darah yang menyempit karena stroke yang lama, sel otak rusak dan fungsi kontrol yang dilakukan oleh bagian dari otak rusak.

Kelumpuhan dari bagian tubuh atau kesulitan untuk berbicara adalah beberapa akibat dari stroke pada umumnya. Akibat stroke biasanya fatal namun demikian banyak orang dapat mengalami yang baik.

Terkadang seseorang sebelum mengalami stroke mendapat semacam peringatan akan stroke, stroke kecil ini memiliki gejala yang sama seperti stroke namun sifatnya sementara dan tidak menyebabkan kerusakan yang lama pada otak. Hal tersebut disebabkan oleh gangguan yang sifatnya sementara pada persediaan darah di otak.

Lakukan pengobatan yang teratur, agar stroke selanjutnya dapat dicegah. Orang-orang yang kebanyakan terkena stroke adalah orang tua yang memiliki tekanan darah tinggi, perokok yang punya sakit jantung atau diabetes atau yang sudah terkena stroke sebelumnya.

Stroke dapat menyebabkan kematian :
Tanda dan gejalanya :
-Lemah atau lumpuh, terutama disalah satu sisi tubuh.
-Mati rasa diwajah, lengan atau kaki.
-Sulit berbicara atau memahami.
-Pusing yang tak terucapkan.
-Gangguan penglihatan.
-Kehilangan keseimbangan.
-Kebingungan.

Ketidak mampuan berbicara dimana tanda-tandanya adanya kegelisahan yang sangat pada penderita. Genggam kedua tangan dan mintalah korban untuk meremasnya. Biasanya penderita akan memberi tanggapan dengan satu tangan atau tangan yang lain. Jadi berkomunikasi melalui remasan tangan satu remasan untuk ya dan dua remasan untuk tidak. Tenanglah dan yakinkan penderita.

Menangani stroke:
-Ikuti petunjuk DRABC.
-Panggil ambulans.
-Tentramkan hati korban.

Jika penderita sadar:
-Letakkan kepala dan bahu korban diatas bantal.
-Longgarkan pakainnya.
-Jaga suhu tubuhnya.
-Bersihkan apa yang keluar dari mulutnya.
-Pastikan jalan nafas terbuka dan bersih.

Jika penderita tidak sadar :
-Letakkan dalam posisi penyembuhan.