Pertolongan Pertama (First Aid) Halamam Kedelapan

https://pernando413.blogspot.com/2020/12/pertolongan-pertama-first-aid-pelatihan_10.html

Cara melakukan pertolongan pertama

1. Keracunan

Racun dapat tertelan, terhirup dan terserap atau tersuntik kedalam tubuh. Bagaimanapun juga masih banyak yang tidak mengetahui bahwa bahan-bahan yang digunakan dirumah semua produk pembersih, obat pembunuh hama, alkohol dan obat-obatan dapat menyebabkan keracunan.

Banyak sekali zat-zat pada lingkungan kita saat ini yang beracun dimana beberapa diberi tanda bahwa zat itu beracun dan beberapa tidak diberi tanda. Racun adalah semua zat yang dapat membahayakan jaringan tubuh. Racun juga dibuat oleh suatu organisme. Racun bisa adalah racun yang disuntikkan oleh taring atau sengatan.

Tobako, alkohol, beberapa tanaman, pelarut, makanan yang terkontaminasi, sabun cuci, lem, bahan-bahan perekat, aerolos dan obat-obatan dapat menjadi racun. Suatu zat disebut racun tergantung dari jumlah yang digunakan dan kadang-kadang tegantung bagaimana penyerapannya. Beberapa zat tidak berbahaya pada jumlah yang sedikit akan tetapi menjadi racun pada jumlah yang banyak.

Racun masuk kedalam tubuh melalui mulut (tertelan), hidung (terhirup atau menhirup) atau kulit (terserap atau tersuntik). Setelah masuk kedalam tubuh maka racun dapat tersebar melalui pembuluh darah.

*Tertelan racun
Racun yang tercerna termasuk makanan yang terkontaminasi (contohnya jamur), zat-zat seperti alkohol, obat obatan (contohnya parasetamol, trankuilizer jika diminum melebihi dosis yang dianjurkan, barang barang rumah tangga (contohnya cairan pembersih, serbuk pencuci piring, minyak tanah, pestisida) dan beberapa tanaman (contohnya oleander).

Keracunan makanan, biasanya berhubungan dengan kurangnya kebersihan dan penyajian makanan, menghasilkan makanan yang terkontaminasi oleh baktri atau racun yang diproduksi oleh bakteri makanan. Keracunan makanan karena bakteri biasanya disebabkan oleh bakteri salmonella atau racun dari bakteri staphylococcus.

Meminum alkohol dalam jumlah yang banyak dapat mengakibatkan keracunan. Alkohol menekan aktivitas dari system syaraf dimana dapat mengakibatkan kerusakan yang berat terhadap kemampuan fisik dan mental. Tidak sadarkan diri akan mengikuti dan muntah bisa tertelan menyumbat saluran pernafasan.

*Terhirup racun
Terhirup racun terjadi pada saat seseorang menghirup racun atau gas beracun. Asap yang terhirup dapat mengakibatkan seseorang merasa sakit kepala, mual dan pusing dan bisa mempengaruhi tingkat kesadaran orang tersebut.

Racun yang terhirup termasuk asap dari karbon monooksida (contohnya pembuangan dari kendaraan bermotor atau pemanasan alat-alat bermotor), methane (contohnya pembersih atau cairan untuk kolam renang), cat, lem dan bahan-bahan kimia industri.

*Terserap racun
Racun terserap kedalam tubuh melalui kulit atau selaput lendir. Baik itu racun dari bahan kimia basah atau kering, penyubur, pestisida dan zat-zat lainnya yang menyebabkan iritasi dan kemerahan pada kulit jika disentuh. Bahan kimia kering jika terkena air akan lebih beracun. Hal ini dapat hilang dengan menyiram air.


*Tersuntik racun
Racun yang tersuntik kedalam tubuh disebabkan oleh pagutan atau sengatan dari laba-laba, hewan laut, ular atau serangga. Obat yang disuntikkan melalui jarum suntik atau barang tajam lainnya menyebabkan banyak kecelakaan dan bunuh diri setiap tahun.

*Tanda dan gejalanya
Tanda dan gejala-gejala keracunan tergantung dari jenis zat dan dalam beberapa kasus proses didalam tubuh. 

Hal-hal seperti ini dapat terjadi:
-Sakit perut.
-Kepala terasa berat.
-Mual dan muntah.
-Terasa terbakar dari mulut sampai perut.
-Susah bernafas.
-Dada terasa terikat.
-Sakit kepala.
-Bunyi dengung ditelinga.
-Pandangan kabur.
-Tercium bau asap.
-Nafas berbau.
-Bekas gigitan atau tanpa bengkakan.
-Kulit terkontaminasi.
-Perubahan warna kulit, kebiru-biruan disekitar bibir.
-Rasa terbakar disekitar dan didalam mulut atau pada lidah.
-Pingsan dengan tiba-tiba.

Ingat :
-Mencatat nama zat.
-Hubungi pusat informasi racun untuk mengetahui penanganan yang harus diberikan.
-Bawa serta tempat atau catatan kerumah sakit.
-Kirimkan muntah kerumah sakit bersama dengan penderita.
*Penanganan keracunan secara umum
*Ikuti DRABC.
*Hubungi ambulans 118.
*Hubungi pemadam kebakaran jika udara terkontaminasi dengan asap atau gas.

Penderita yang sadar :
*Periksa bahaya.
*Dengarkan penderita, berikan keyakinan bukan saran.
*Jabarkan bentuk dari racun dan jika bisa dicatat.
*Hubungi ambulans 118.
*Penanganan keracunan secara spesifik.

Tertelan racun
Untuk semua racun yang tertelan, termasuk bahan-bahan korosif, bensin, obat, zat lain yang tidak diketahui:
-Jangan dimuntahkan.
-Jangan memberikan apapun melalui mulut.
-Cuci bahan-bahan korosif pada mulut wajah dengan air atau sekalah.

Terhirup racun:
-Pindahkan penderita ketempat yang sejuk.
-Longgarkan pakaian yang ketat.

Terserap racun:
-Mintalah penderita untuk membuka pakaian yang terkontaminasi.
-Siram kulit
-Cucilah pakaian yang terkontaminasi terpisah dengan pakaian yang lain ( hati-hati dengan kulit anda).
Sianida
-Baringkan penderita menyamping.
-Jika pernafasan berhenti, bersihkan mulut dan bibir, lakukan EAR (jangan menghirup udara dari penderita).

2. Gigitan Dan Sengatan

Semua gigitan ular harus dianggap mengancam kehidupan. Perhatian khusus harus dilakukan pada daerah semak belukar, daerah pedesaan, daerah kumuh atau lading dan semak semak dan sungai. Gigitan dan sengatan binatang terasa sangat sakit dan kadang-kadang mematikan.

Gigitan dan sengatan sering terjadi ditanam, pantai, tempat bermain, bahkan dirumah. Kebanyakan gigitan dan sengatan hanyalah luka kecil, tidak terlalu sakit dan kadang menyebabkan kematian. Bagaimanapun juga beberapa dapat mematikan seperti gigitan ular yang beracun, laba-laba berekor putih dan kalajengking.

Bisa masuk langsung kealiran darah dan dapat bekerja dengan cepat karena dapat bersirkulasi keseluruh tubuh. Jika hanya tertusuk dibawah kulit, maka taring akan menyebar dengan sangat perlahan pada jaringan,kemudian masuk kesistem limpa dan kemudian aliran darah.
Kebanyakan bisa binatang bergerak dari sistem limpa pada tubuh. Pada umumnya efek yang terjadi sangat lamban selama penderita tidak bergerak.

Dalam gigitan ular dan serangga, beberapa langkah penting dapat dilakukan:
-Untuk memperlambat pergerakan bisa didalam tubuh, gunakan imobilisasi tekan.
-Untuk menahan rasa sakit gunakan kompres es atau cairan hangat.
-Untuk mencegah lebih keracunan lepaskan sengatan seperti pada beberapa binatang laut gunakan cuka, yang dapat menghentikan sengatan dari rasa terbakar dan dapat menyelamatkan hidup (walaupun tidak terasa sakit ).

Secara normal ular tidak agresif dan ingin mengigit apabila tidak diganggu atau terancam. Tidak semua gigitan ular memberikan bisa yang berarti. Tidak selalu mudah untuk dapat mengidentifikasi jenis ular, semua jenis gigitan ular haruslah dirawat secepatnya. Hampir semua rumah sakit besar mempunyai alat untuk mengidentifikasi bisa.

Tanda tanda tidak selalu terlihat dengan jelas dan gejala-gejala dapat terlihat setelah satu jam atau lebih setelah tergigit:
-Bekas patukan atau goresan (biasanya pada tungkai )
-Mual, muntah dan diare.
-Sakit kepala.
-Penglihatan ganda atau kabur.
-Mata terasa berat.
-Susah bernafas.
-Mengantuk, mengigil atau pingsan.
-Susah berbicara atau menelan.
-Rasa sakit atau sesak pada dada atau perut.
-Lemah nafas atau tidak bernafas.

Penelitian menunjukkan penyebaran bisa ular tergantung dari penyerapan melalui system limpa. Hanya sedikit bisa yang mencapai sirkulasi, bahkan setelah beberapa  jam dan jika penderita tidak banyak bergerak. Bisa berpengaruh pada tempat-tempat yang berbeda-beda pada tubuh tetapi pengaruh yang dapat mematikan adalah lumpuhnya otot pernafasan.

3. Penanganan tergigit ular

*Ikuti DRABC.
*Istirahatkan dan tenangkan penderita.
*Lakukan pembalutan imobilisasi tekanan.
*Berikan bidai pada tungkai yang terbalut.
*Pastikan penderita tidak bergerak.
*Hubungi ambulans 118.

Peringatan:
-Jangan mencuci bida pada kulit karena dapat membantu dalam mengidentifikasi bisa.
-Jangan memotong bagian yang tergigit.
-Jangan mencoba untuk mengisap bisa keluar dari luka.
-Jangan menggunakan ikatan yang kuat (contohnya tumiket).
-Jangan mencoba untuk menangkap ular.