Pertolongan Pertama (First Aid) Halaman Ketiga

https://pernando413.blogspot.com/2020/11/pertolongan-pertama-first-aid-pelatihan_29.html

Cara melakukan pertolongan pertama

1.Gejala Tersendak

Seseorang tersendak pada saat jalan nafasnya tersumbat sebagian atau total. Penderita biasanya mengalami kesulitan dalam bernafas dan jika kerusakan yang terjadi menyumbat seluruh jalan nafas maka penderita tidak dapat bernafas sama sekali.

Jika tidak diberikan pertolongan maka penderita bisa meninggal. Tujuan dari pertolongan pertama adalah dengan membuka sumbatan pada leher, untuk membersihkan jalan nafas penderita.

Tanda-tanda dan gejala-gejala:
*Batuk, bengek, kesendakan.
*Susah bernafas.
*Mencoba untuk menangis tetapi suara menjadi aneh atau tidak bersuara sama sekali (anak- anak).
*Susah berbicara atau menelan.
*Menjadi beringas pada saat ingin bernafas.
*Wajah, leher, bibir, telinga, jari-jari kuku menjadi biru.
*Suara ribut seperti siulan atau suara dengkuran.
*Pingsan atau tidak sadarkan diri.

Penanganan Tersendak Pada Orang Dewasa
*Mintalah penderita untuk tenang dan menarik nafas dalam-dalam.
*Minta penderita untuk membatukkan objek keluar.
*Jika tidak berhasil, bungkukkan penderita.
*Berikan 5 pukulan keras pada bagian tengah bahu.
*Jika objek belum juga keluar, berikan tekanan pada ulu hati agar penderita muntah.
*Jika masih tersumbat hubungi ambulan 118.
*Ulangi langkah-langkah penangan sampai bantuan datang atau tidak tersumbat lagi.

Penanganan Tersendak  Pada Anak-Anak (1-8 Tahun)
*Suruhlah anak untuk mencoba membatukkan.
*Jika tidak berhasil, posisikan anak membungkuk dengan kepala dan wajah menunduk (atas- bawah atau bersandar pada lutut anda.
*Berikan 4 tepukan pada bahu tengah anak.
*Periksa jika terjadi kerusakan pada mulut,periksa pernafasan.
*Jika pernafasan tidak dapat dibersihkan,hubungi ambulans 118.
*Ulangi langkah tiga dan 4 sampai bantuan datang atau tidak tersumbat lagi.

Penangan tersendak bayi (0-1 Tahun)
Periksa jalan nafas dan pernafasan untuk mengetahui adanya penyumbatan.
*Baringkan bayi mengarah ke bawah pada lengan anda.
*Taruh bayi dengan muka dibawah pada pangkuan anda.
*Berikan 4 tepukan ringan pada bahu.
*Periksa tanda-tanda adanya pernafasan.
*Periksa mulut bayi dan keluarkan kerusakan yang menjadi longgar, periksa pernafasan bayi.
*Jika tersumbat, panggil ambulans 118.
*Ulangi langkah 3 dan 4 sampai bantuan datang atau tidak tersumbat lagi.

2.Gejala Tenggelam

Bayi dan anak-anak dapat tenggelam dengan mudah pada saat mereka di tinggalkan sendirian di tempat mandi, kolam renang, pantai atau daerah yang dekat dengan sungai atau air mancur. Air sangatlah menarik bagi anak-anak.

Jika bayi atau anak-anak jatuh kedalam air,mereka harus diselamatkan dengan cepat. Terdapat lebih dari 50% kesempatan jika kita menolong anak yang tenggelam dengan memberikan sesusitasi:

*Hampir tenggelam adalah istilah yang digunakan pada saat penderita dapat selamat dalam waktu 24 jam pertama. Disimpulkan bahwa meskipun resusitasi awal berhasil namun kesembuhan penuh tidak akan didapatkan.
*Jangan mencoba menyelamatkan jika diluar kemampuan berenang anda.
*Setiap detik sangatlah vital.
*Jika aman lakukan EAR didalam air.

3.Gejala Shock

Jika terjadi kegagalan dalam sistem peredaran darah maka organ organ dan jaringan jaringan yang ada tidak mendapatkan oksigen dengan baik. Hal ini akan menyebabkan tubuh mengalami gangguan-gangguan yang akhirnya menuju kepada kondisi yang disebut dengan shock.

Jika jantung gagal dalam melakukan tugasnya (seperti pada serangan jantung) atau volume dari darah mengalami pengurangan (disebabkan oleh pendarahan atau hilangnya cairan yang disebabkan oleh diare, muntah atau luka bakar), sel-sel tubuh akan kekurangan kadar oksigen dengan cepat. Ini akan menyebabkan shock pada level seluler dan akan memproduksi tanda- tanda shock pada seluruh tubuh.

Secara langsung setelah cedera, mungkin akan terlihat sedikit tanda shock. Tanda-tanda dan gejala-gejala meningkat berkelanjutan, tergantung oleh :

*Tingkat keparahan dari cedera.
*Kehilangan cairan yang berkelanjutan.
*Keefektifan penanganan.
Shock awal tanda-tanda dan gejala gejala :
*Muka, jari-jari tangan dan bibir terlihat pucat.
*Kulit terasa dingin dan berminyak.
*Pingsan atau pusing.
*Mual.
*Gelisah.

Shock yang parah tanda-tanda dan gejala-gejala:
*Gelisah.
*Kehausan.
*Denyut nadi lemah dan cepat.
*Bernafas dengan cepat.
*Kepala terasa berat, kebingungan atau tidak sadarkan diri.
*Ekstrimitas menjadi kebiru biruan.

Penanganan Shock
*Ikuti DRABC dan kontrol pendarahan yang banyak.
*Yakinkan penderita.
*Hubungi 118 untuk memanggil ambulans.
*Angkat kaki penderita (jika tidak patah) lebih tinggi dari jantung.
*Tutup semua luka dan luka bakar.
*Jangan menggerakkan patah tulang.
*Longgarkan pakaian.
*Jaga kehangatan tubuh tetapi jangan sampai membuat penderita kepanasan.
*Jika penderita meminta minum,basahi bibir,tetapi jangan memberikan apapun untuk dimakan atau diminum.
*Monitor dan catat pernafasan dan denyut dengan interval waktu yang sama.
*Jaga agar saluran nafas tetap bersih dan terbuka.
*Tempatkan penderita pada posisi pemulihan jika penderita susah bernafas, jika penderita muntah atau jika penderita tidak sadarkan diri.

4.Gejala Penyakit Berjangkit

Seorang penolong pertama harus harus menyadari bahwa ada beberapa penyakit yang dapat menular dari orang yang satu ke orang lain pada saat memberikan bantuan. Meskipun jarang, hal ini dapat terjadi pada saat terjadi kontak langsung dengan darah seseorang, cairan tubuh lainnya atau bagian infeksi lainnya dan membran mukosa seseorang atau kulit yang terluka (terpotong, lecet).

Beberapa penyakit termasuk pilek, influenza, campak, parotitis, demam, human immunodeficiency virus (HIV), herpes, tuberculosis (TBC), beberapa bentuk meningitis dan beberapa infeksi kulit (seperti bisul).

Pada situasi memberi pertolongan penyakit dapat terjangkit melalui :
*Darah dan cairan tubuh (contohnya ludah, muntah, kotoran, kencing).
*Jarum dan benda tajam yang sudah terkontaminasi.
*Lendir (contohnya ingus atau cairan dari saluran pernafasan).

Pemberi pertolongan harus melindungi baik diri mereka dan penderita dengan menggunakan sarung tangan, pelindung mata, pakaian yang cocok.

Bagaimana melepaskan sarung tangan
Sekali sarung tangan digunakan pada pertolongan pertama, mereka sudah terkontaminasi dan menjadi sumber infeksi. Sarung tangan harus dilepaskan tanpa harus menyentuh permukaan luar sarung tangan dan jika memungkinkan cucilah tangan dan keringkan secepatnya.

Kebersihan
Memastikan kebersihan pada tempat kejadian kecelakaan sangatlah penting. Jika penolong tidak menggunakan pelindung yang dibutuhkan maka memperpanjang masa penyembuhan. Juga sangat memungkinkan infeksi dapat terjangkit pada penolong. Karena itu sangatlah penting untuk menganggap bahwa adanya infeksi disetiap situasi:

*Rawatlah semua orang sama, anggap semua terinfeksi.
*Cucilah tangan dengan sabun dan air sebelum melakukan pertolongan, keringkan dengan seksama.
*Bersihkan tangan dengan pembersih tangan atau tissue jika sabun dan air tidak tersedia.
*Cucilah tangan setelah merawat luka yang terbuka.
*Gunakan sarung tangan jika memungkinkan.
*Gantilah sarung tangan untuk setiap penderita.
*Gantilah sarung tangan jika robek saat memberikan pertolongan.
*Hindari menyentuh luka yang terbuka.
*Tutup luka yang terbuka dengan pembalut.
*Jangan menyentuh luka yang terinfeksi atau bahan yang kemungkinan terinfeksi misalnya pembalut dengan menggunakan tangan telanjang.

Kebersihan setelah pertolongan pertama:
*Cuci dan keringkan tangan.
*Rendam pakaian dengan air dingin paling lama 60 menit dan gunakan air hangat dan detergent dengan air hangat.
*Bersihkan permukaan yang terkontaminasi tutup selama 30 menit dengan kertas tissue yang telah direndam dalam cairan pemutih yang dianjurkan.

Catatan:
*Bakarlah bahan bahan buangan yang mudah terbakar.
*Taruhlah bahan bahan buangan yang tidak mudah terbakar kedalam dua buah plastik, ikat dengan aman dan buang pada tempat yang aman, jangan membuang kedalam tempat sampah biasa mintalah saran dari rumah sakit setempat atau dokter.
*Cucilah dan berikan disinfektan pada masker resusitasi cucilah dengan sabun yang hangat dan rendam didalam 10% campuran pemutih tidak lebih dari 10 menit. Bilas dengan air dingin dan keringkan pada lingkungan yang bersih.

Catatan: Katup dan saringan pada masker kantong hanya untuk dipakai sekali saja dan tidak bias disterilkan kembali.

5.Gejala Pendarahan Luar:

Kebanyakan pendarahan luar sering terjadi diakibatkan oleh luka potong yang dalam atau robek pada kulit. Pendarahan luar yang hebat biasanya terjadi pada arteri, walaupun vena varicosa (umumnya terdapat pada kaki) dapat berdarah dengan banyak.

Penangan pendarahan luar:
*Ikut DRABC.
*Baringkan penderita jika pendarahan terjadi pendarahan yang banyak.
*Pindahkan atau potong pakaian supaya luka dapat terlihat.
*Berikan tekanan langsung dengan menggunakan tekanan langsung pada luka dengan menggunakan pembalut dan penutup luka (gunakan sarung tangan jika tersedia).
*Balut luka pada tempatnya.
*Istirahatkan dan angkat bagian yang terluka jika memungkinkan.
*Jika pendaran berlanjut, berikan pembalut lain diatas pembalut yang ada dan buat dengan lembut.
*Jangan berikan apapun kedalam mulut.
*Hubungi ambulans 118 jika pendarahan menjadi lebih parah dan tidak bisa dihentikan.

Bila tekanan langsung tidak bekerja:
*Tekan pada titik tekan.
*Jika tidak terkendali berikan ikatan yang kuat pada titik tekan.
*Cacat waktu awal pengikatan.
*Perikasa dan kendurkan selama 30 menit.
*Pastikan pembalut dapat terlihat.
*Beritahu waktu dan tempat pengikatan pada petugas medis.

Bagian yang teramputasi:
Amputasi terjadi pada saat bagian tubuh seperti jari-jari kaki, tangan atau kaki terpotong atau lepas sebagian atau total. Tujuan dari penolong pertama adalah untuk:
*Mengurangi kehilangan darah dan shock
*Simpan bagian yang teramputasi
*Karena sangatlah mungkin untuk kembali menyatukan bagian yang putus dengan operasi kecil, penolong pertama perlu untuk merawat bagian yang teramputasi.

Penangan pada bagian yang teramputasi:
*DRABC.
*Berikan tekanan langsung dan kendalikan pendarahan.
*Berikan pembalut steril.

Perawatan pada bagian yang teramputasi:
*Jangan dicuci pada air sabun atau cairan lain.
*Bungkus dengan kasa atau bahan lain dan taruh pada bahan yang kedap air.
*Rendam menggunakan air dingin disertai dengan es.
*Hindari jangan sampai terkena es.
*Bawa kerumah sakit bersama penderita.

6.Penanganan benda asing yang menancap

*Kendalikan pendarahan dengan memberikan tekanan disekeliling bagian yang terluka tetapi tidak pada benda asing yang menancap.
*Taruh pembalut disekitar dari benda atau tempatkan pembalut berbentuk cincin pada benda dan tutup diatas pembalut.
*Jika panjang dari benda itu sampai menyembul keluar dari pembalut, balutlah daerah samping dari benda tersebut.
*Hubungi ambulans 118.

Penanganan pendarahan hidung
*Suruhlah penderita untuk bernafas melalui mulut dan tidak menghembuskan nafas dengan kuat.
*Dudukkan penderita, kepala membungkuk kedepan.
*Berikan tekanan pada bagian hidung yang lembut dengan menggunakan jari kita selama kurang lebih 10 menit.
*Longgarkan pakaian yang ketat disekitar leher.
*Tempatkan handuk basah dan dingin (atau es yang dibungkus dengan pakaian) pada leher dan kening.
*Jika berdarah terus menerus, cari bantuan medis.

7.Gejala Cedera gigi

Jika gigi tercabut, amankan. Jika bisa taruh kembali keasalnya. Jika anda tidak dapat mengembalikan pada tempat semula, bersihkan gigi dan simpan bersama dengan ludah penderita atau susu sampai ada bantuan dari ahli gigi.

Penanganan:
*Bersihkan dengan air liur atau susu, jika tersedia gunakan air bersih.
*Jangan memegang akar dari gigi.
*Kembalikan posisi gigi ke posisi semula.
*Tahan selama 2 menit dan bungkus dengan aluminium foil.
*Bawa penderita pada dokter gigi.
*Jika gigi tidak bisa dipasang rendam dengan susu/air liur dan bawa kedokter gigi.

8.Gejala Luka luka dan pendarahan

Darah adalah suatu alat vital yang dapat membuat tubuh berfungsi dengan baik. Darah mempunyai banyak fungsi penting-menyalurkan kekebalan tubuh untuk melindungi tubuh dari penyakit dan bakteri, mempertahankan suhu tubuh agar tetap normal.

Jika terdapat luka yang terluka dan kehilangan banyak darah, apa yang harus dilakukan oleh pemberi pertolongan? pendarahan harus dihentikan dan luka harus terlindung. Kemungkinan terjadinya infeksi dan shock harus diperhatikan baik pada luka kecil maupun luka besar dan kehilangan banyak darah atau tidak.

Pendarahan dalam menjadi tantangan khusus bagi pemberi pertolongan. Hal ini harus diketahui dan diobati dengan seksama. Sangatlah susah untuk mengetahui tingkat keparahan dari pendarahan. Apa tanda-tanda dari pendarahan dalam? Bagaimana anda mengatasi pendarahan dalam?

Beberapa luka dapat mengancam hidup dan membutuhkan perhatian dengan segera. Luka lain mungkin hanya kecil akan tetapi dapat menyebabkan rasa sakit dan jika tidak dirawat maka akan menjadi serius dikemudian hari.

Jenis-jenis luka:
*Memar

Penyebab: benturan pada sesuatu yang tumpul.
Yang tercedera: terjadi pendarahan pada bawah kulit kesekitar jaringan.
Penanganan: istirahat, es, kompres, elevasi.

*Lecet
Penyebab: kulit tergesek pada permukaan yang kasar.
Yang tercedera: lapisan luar kulit dan lapisan pembuluh darah yang tipis.
Penanganan: bersihkan luka, berikan pembalut yang tidak lengket.

*Terpotong
Penyebab: terpotong oleh pisau atau benda tajam.
Yang tercedera: kulit jaringan halus atau otot yang parah.
Penanganan: bersihkan luka dengan pembalut steril direndam dalam air yang steril atau yang telah didinginkan atau di rebus, berikan pembalut yang tidak lengket.

*Laserasi
Penyebab: senjata api, kabel yang keras,gigi atau tulang.
Yang tercedera: kerusakan pada kulit dan jaringan didalamnya.
Penanganan: bersihkan luka dengan pembalut steril yang telah direndam didalam air yang steril atau yang tidak didinginkan atau direbus, berikan pembalut yang tidak lengket.

*Sobek
Penyebab: sesuatu yang tajam.
Yang tercedera: kulit dan jaringan halus lainya yang sobek sebagian atau penuh.
Penanganan: balikkan kulit pada posisi semula jika memungkinkan, berikan tekanan langsung pada luka dan tutup untuk mengontrol pendarahan, balut.

Jika semua benda asing seperti pisau atau tembaga tertancap pada luka dan menyebabkan penetrasi pada luka, jangan mencoba untuk mencabut.

9.Penanganan luka tertusuk

*Kendalikan pendarah dengan memberikan tekanan disekeliling bagian yang terluka tetapi tidak pada benda asing yang menancap.
*Taruh pembalut disekitar dari benda atau tempatkan pembalut berbentuk cincin pada benda dan tutup diatas pembalut.
*Jika panjang dari benda itu sampai menyembul keluar dari pembalut, balutlah daerah samping dari benda tersebut.
*Hubungi ambulans 118
-Cucilah tangan dengan bersih sebelum melakukan penanganan.
-Hindari bersin, batuk atau berbicara dekat dengan luka.
*Sentuh daerah yang terluka seperlunya.
*Gunakan pembalut yang bersih dan steril.

Tujuan penanganan pendarahan
*Mengendalikan pendarahan:
-Berikan tekanan pada luka untuk menahan darah yang keluar dan memudahkan pembekuan darah terjadi(gunakan pembalut dan penutup).
-Tinggikan bagian yang terluka untuk mengurangi pendarahan dan membantu pengeringan luka.
-Memberikan tekanan yang tetap pada balutan (gunakan lipatan kecil pembalut segitiga atau pembalut gulung).
*Mengurangi shock ini dapat terjadi karena kehilangan banyak darah atau stress.
*Mengurangi resiko terinfeksi-tutup pembalut steril.
*Cari bantuan medis.

Prinsip umum
*Pada luka kecil, bersihkan dengan air bersih atau steril.
*Gunakan pembalut steril, dengan membalut 2 cm dari daerah terluka.
*Ganti pembalut setiap hari atau jika pembalut basah atau kusam.

Pembalut
Pembalut diletakkan pada luka untuk :
*Menyerap darah dan cairan lain.
*Menjaga kebersihan luka.
*Melindungi luka dari infeksi.
*Mengurangi rasa sakit.