Pertolongan Pertama (First Aid) Halaman Kedua

https://pernando413.blogspot.com/2020/11/pertolongan-pertama-first-aid-pelatihan_26.html

Cara melakukan pertolongan pertama sistem DRABC+D

1. Danger atau bahaya:
*Diri kita
*Orang lain riwayat
*Penderita

2. Response atau respon:
*Apakah penderita sadar ?
*Apakah penderita tidak sadar ?

3. Air way atau jalan nafas :
*Apakah jalan nafas bersih ?
*Apakah jalan nafas terbuka ?

4. Breathin  atau pernafasan:
Apakah terlihat dada naik turun ?
Bisakah anda mendengar pernafasan ?
Bisakah anda merasakan pernafasan pada pipi anda ?

5.Circulation atau sirkulasi:
*Bisakah anda merasakan denyut nadi ?
*Bisakah anda melihat tanda-tanda kehidupan yang nyata ?

6. Defibrilation-defibrilator eksternal otomatis, AED:
*Apakah penderita tidak sadar ?
*Apakah penderita tidak ada denyut nadi ?
*Apakah penderita tidak bernafas normal ?

Penjelasan dari DRABC+D yaitu:

1. Danger atau bahaya
Disetiap situasi darurat adalah sangat penting untuk memperhatikan apakah ada kondisi yang dapat mengancam kehidupan dengan cepat. Sangatlah penting untuk memastikan daerah disekitar aman bagi anda dan penderita. Tidak ada gunanya untuk menolong jika anda juga menjadi penderita. Setelah kita memastikan daerah telah benar-benar aman, barulah kita dapat memberi pertolongan.
 
2. Response atau respon
Sebuah respon mengindikasikan bahwa penderita sadar dan dapat dibiarkan berada pada posisi saat kita menemukan mereka (untuk mengurangi bahaya).

Tidak adanya respon mengindikasikan bahwa penderita tidak sadarkan diri dan sangatlah penting bagi kita untuk memanggil bantuan secepatnya karena kondisi tidak sadar merupakan kondisi yang dapat mengancam kehidupan.

3. Air way atau jalan nafas
Sangatlah penting untuk membuka saluran pernafasan karena merupakan kesempatan untuk hidup bagi penderita yang memungkinkan penderita agar dapat bernafas. Baringkan penderita kesamping, pada posisi pemulihan. Pastikan leher pada posisi yang baik mencegah adanya cedera pada leher atau tulang belakang.

4. Breathing atau pernafasan
Untuk memeriksa pernafasan kita lihat, dengar dan rasakan selama 10 menit:
*Lihat naik turunnya dada
*Dengarkan suara pernafasan dari mulut
*Rasakan pernafasan dengan pipi anda
Bila masih bernafas:
*Biarkan penderita pada posisi pemulihan
*Periksa irama nafas yang regular
Apabila tidak bernafas:
*Mencari pertolongan, gunakan orang disekitar
*Baringkan pada posisi terlentang
*Mulai berikan resusitasi nafas buatan

5. Circulation atau sirkulasi
Untuk memerikasa adanya tanda-tanda sirkulasi:
*Periksa jika ada denyut nadi karotid
*Lihat jika ada pergerakan termasuk menelan dan bernafas
*Pantau warna kulit pada wajah

Jangan melakukan ini lebih dari 10 menit
Tidak ada tanda-tanda sirkulasi (atau tidak pasti)
*Lakukakan resusitasi jantung paru (RJP)

Kapan CPR berhenti melakukan CPR apabila:
*Penderita menunjukkan tanda-tanda kehidupan
*Penolong yang mempunyai kualifikasi telah tiba
*Secara fisik kita tidak dapat melanjutkan

6. Defibrilation-menggunakan defibrilator eksternal atomatis.
Defibrilasi adalah tindakan memberikan arus listrik dari luar jantung untuk memutuskan aliran jantung yang sedang kacau.
Tindakan ini dilakukan dengan harapan arus listrik yang diberikan dapat membuat listrik jantung berhenti dan kembali keirama yang normal. Digunakan pada pasien dengan kondisi:
*Tidak sadar (unresponsive)
*Tidak bernafas normal (no efective breathing)
*Tidak ada denyut nadi (no sign of circulation)

Posisi Pemulihan

1.Berlutut disebelah penderita
2.Angkat kaki yang paling dekat dengan memegang lutut luar agar mendapatkan tekukan yang tinggi.
3.Taruh tangan yang terdekat menyilangi dada
4.Rentangkan tangan yang paling jauh
5.Baringkan penderita menyamping kearah yang berlawanan dari posisi anda
6.Biarkan kaki yang ditekuk tetap pada posisi menekuk dan menyentuh lantai, mencegah agar penderita tidak terputar.

Bagaimana Memeriksa Denyut Nadi
Memeriksa denyut nadi:
*Gunakan jari anda (jangan menggunakan ibu jari dan ujung jari)
*Untuk merasakan denyut nadi karotid tempatkan jari anda pada leher sebelah kiri atau kanan, tetapi jangan memeriksa didua sisi pada waktu yang bersamaan.
*Denyut nadi radial dapat dirasakan di kedua pergelangan tangan

Rantai Penyelamatan

Perhitungan kemungkinan besar penderita dapat diselamatkan dimulai pada saat jantung berhenti berdetak. Rantai penyelamatan merupakan kunci untuk memperbaiki angka keselamatan dari henti jantung dan henti dimasyarakat.
Waktu sangatlah berharga!

Apakah rantai keselamatan tersebut ?
Akses dini
Ambulans harus segera dihubungi untuk mendaptkan defibrilasi dini dan hidup dapat tertolong dengan cepat tanpa adanya hambatan.

Resusitasi jantung paru (RJP)

Jika RJP dilakukan dalam waktu 4 menit dan defibrilasi dalam waktu 8-12 menit maka akan sangat berpengaruh besar dalam kesempatan untuk penyelamatan.
Bantuan menghidupkan jantung secara cepat
Pengobatan yang serius oleh pelayanan ambulans seperti memberikan obat-obatan dan menstabilkan jalan nafas dapat meningkatkan kesempatan untuk selamat.

Kapan mencari bantuan
* Tidak sadarkan diri karena trauma,tenggelam atau jika terjadi pada anak-anak dan bayi
* Lakukan RJP untuk 1 menit jika dibutuhkan kemudian tinggalkan penderita pada posisi pemulihan dan mencari bantuan.
* Jika penderita adalah orang dewasa dan tidak sadarkan diri dan berhubungan dengan jantung mintalah bantuan secepatnya
Hubungi ambulans 118 atau telepon genggam 112.

Expired air resusciation (EAR)

EAR dilakukan untuk memberikan udara kepada penderita untuk memenuhi kebutuhan oxigen yang dapat menyelamatkan penderita. Udara yang kita keluarkan dari paru paru kita berisi 16% oksigen, ini lebih dari cukup untuk menyelamatkan seseorang. EAR dilakukan pada penderita yang tidak bernafas tetapi mempunyai denyut nadi.

1.Baringkan penderita terlentang

2.Pastikan kepala dan dagu terangkat

3.Buka jalan nafas:

• Taruh tangan anda pada wajah penderita dan tutup hidung penderita dengan memencet bagian yang lembut dari hidung penderita dengan menggunakan jempol dan jari telunjuk anda atau tutup hidung penderita dengan menempelkan pipi anda dengan hidung penderita.

• Buka mulut penderita sambil tetap menahan rahang keatas

4.Ambil nafas dan taruh mulut anda ke mulut penderita, pastikan mulut anda menutup dengan rapat ke mulut penderita.

5.Tiup secara perlahan-lahan ke mulut penderita selama kurang lebih 1,5-2 detik 

• Perhatikan naiknya dada

6.Jaga agar kepala dan dagu tetap terangkat 

7.Jauhkan mulut anda dari penderita, lihat turunnya dada dan dengar serta rasakan tanda-tanda pernafasan telah diberikan

8.Ambil nafas sekali lagi dan ulangi secara pemberian setidaknya 2 kali (dua) pernafasan efektif ( catatan, 2 pernafasan dimana dada penderita naik dan turun).

9.Periksa denyut nadi
Jika anda mempunyai masalah untuk memberikan tiupan yang efektif (catatan, naiknya dan  turunnya dada penderita), periksa kembali:
•Mulut-singkirkan kerusakan yang terjadi
•Meningkatkan kapala dan dagu dengan benar

Metode pilihan EAR, Selain mulut-mulut :
Metode mulut-hidung
Metode mulut-hidung di gunakan saat :
•Rahang atau gigi rusak
•Rahang terkatup dengan keras
•Melakukan resusitasi di kedalaman
•Melakukan resusitasi pada anak-anak atau bayi dimana mulut anda menutupi hidung dan mulut secara bersamaan.

Metode mulut masker :
•Hindari kontak mulut ke mulut
•Resusitasi jangan sampai tertunda karena tidak mempunyai masker

Cardio Pulmonary Resuscitation (CPR)

https://pernando413.blogspot.com/2020/11/pertolongan-pertama-first-aid-pelatihan_26.html

1.Berlutut disamping penderita, satu lutut sejajar dengan kepala sedangkan lutut yang satu sejajar dengan dada penderita.

2.Mencari lokasi tengan dari tulang rusuk (sternum):
•Temukan daerah tengah dari tulang selangka pada leher
•Temukan ujung dari sternum dengan meraba tulang rusuk terakhir dari samping tubuh ketengah dengan menggunakan jari
•Tarik ibu jari sehingga menyatu di tengah dada
•Angkat satu tangan dan posisikan tangan disebelah atau dibawah ibu jari dari tangan yang satu
3.Tempatkan tangan yang satu diatas tangan yang pertama diangkat
4.Kedua tangan saling mengunci sementara jari-jari tetap tegak lurus supaya tekanan tidak mengena pada tulang rusuk, perut bagian atas atau bagian bawah sternum
5.Badan anda berada pada posisi vertikal diatas dada penderita
6.Dengan tangan yang tegak lurus, tekan sternum sedalam kurang lebih 5cm
7.Lepaskan tekanan
8.Ulangi kompresi pada rata-rata 80 s/d 100 kali permenit

Catatan:
kompresi dan pelepasan harus dilakukan dengan waktu yang sama

9.Setelah 30 kompressi, dongakkan kepala dan dagu
10.Berikan 2 pernafasan penuh dan efektif
11.Kembali menaruh tangan anda secepatnya pada posisi yang tepat diatas sternum
12.Berikan 30 kompressi
13.Lanjutkan kompressi dan pernafasan dengan perbadingan 30:2,5 siklus
14.Pasang alat defibrilator ke penderita

Penderita yang sedang mengandung
Jika penderita yang sedang mengandung membutuhkan RJP:
• Posisi penderita dengan bahu rata
• Berikan bantalan pada panggul sebelah kanan untuk mengangkat pelvis sebelah kiri.
• Jika bantalan tidak tersedia maka orang kedua harus menahan perut penderita kearah sebelah kiri sementara RJP dilakukan.

Nadi: bayi dan anak-anak
• Pada anak anak usia 1-8 diperiksa pada pergelangan tanga atau leher.
Bayi pada usia 1 tahun diperiksa pada lengan bagian atas.