Pemahaman Tentang SAE Dan API

https://pernando413.blogspot.com/2019/05/pemahaman-tentang-sae-dan-api.html
 
SAE adalah Sociaty of Automotive Engineers dimana penandaan dari jenis kekentalan oli yang sudah di standarkan secara internasional. Misalnya: SAE10W40, dimana semakin besar angkanya maka tingkat kekentalan semakin besar atau kental.

Pengertian dari W adalah winter atau memiliki angka kekentalan 10 pada suhu dingin dan 40 pada suhu panas, ini disebut kekentalan oli multigrade. Dan kalau hanya satu angka makan kekentalan oli di sebut single grade. Pada saat ini lebih banyak di pakai di dunia permesinan oli yang multigrade.
 
Api adalah American Petroleum. Institute, menunjukkan standar dari kualitas oli yang sudah di akui. Pada API service utuk mesin bensin SH sampai SM dan Mesin Diesel CF, CH dan CI. Pada pemenuhan API service sesuai jenis mesin, semakin tinggi API nya maka harga dari oli tersebut semakin mahal.

Ada  2 jenis API berdasarkan bahan bakar, Type S* untuk mesin bensin (S = Spark-Plug/busi), untuk API C* untuk mesin Diesel (C = Combustion/Commercial). Disini akan di jelaskan mengenai angka SAE10W40, SAE20W50, SAE15W40, SAE10W30, SAE10 W40, SAE5W30, SAE5W20, SAE20W50. Dari bahan dasarnya oli mesin ada 2 yaitu Oli Base dari hasil tambang minyak bumi dan Oli sintetis  yaitu dari bahan kimia yang di campur dengan bahan aditif.

SAE10W40
Maksudnya oli mesin dapat di pakai sampai kondisi suhu -20 sampai -25 °C/pada kode 10 W dan suhu 150 °C dengan tingkat kekentalan tertentu. Jenis oli ini lebih encer, lebih irit BBM, untuk perawatan mesin kurang baik.

Apalagi pada kondisi macet dan beban berat karena memakai aditif peningkat angka VI, yang pada suhu tertentu bisa berubah kekentalannya, karena itu di pakai batasan 20-30 % dari kekentalan oli awal/baru. Agar lebih di perhatikan dalam proses servicenya.

SAE20W50
Artinya oli mesin masih mampu di pakai hingga kondisi cuaca dingin -10 sampai -15 °C pada kode 20 W dan suhu 150 °C pada tingkat kekentalan tertentu. Jenis oli ini kurang efisien untuk BBM namun bagus untuk perlindungan mesin,jarak jauh dan beban berat. 
Oli jenis ini paling kecil nilai kekentalannya dari yang lain (minimal oli semi sintetis 120 untuk sintetis 145), semakin banyak viscosity index improver maka oli semakin sensitif dan tidak bagus untuk mesin motor terutama pada stress gear.

SAE15W40
Pengertiannya oli mesin mampu di pakai pada suhu -15 sampai -20 °C pada kode 15 W dan 150 °C dengan tingkat kekentalan tertentu nilai VI, minimal untuk oli minerla 125 dan sintetis 145.

Dari hasil pengujian jenis oli ini paling sesuai, relatif lebih stabil kekentalannya dari jenis lainnya. Biasanya jenis oli ini di pakai untuk mesin-mesin Diesel yang memiliki kestabilan kekentalan oli pada jarak jauh dan cuaca ekstrim.
Memakai tambahan aditif VI mampu beradaptasi pada suhu rendah dan tinggi terhadap stress di gear.

SAE10W30
Jenis oli ini memiliki kekentalan lebih pekat dari SAE 5 W30, untuk daerah dingin tetap melindungi elemen mesin. Biasaya untuk mesin Diesel sering di gunakan yang membutuhkan tenaga besar.

SAE10W40
Oli jenis ini melindungi elemen mesin dari perubahan suhu udara segala musim, Biasanya oli ini untuk kategori standarisasi SJ /SH.

SAE5W30
Oli jenis ini banyak di pakai pada daerah cuaca dingin, agar lebih mudah beroperasi dan di jalankan. Oli ini melindungi elemen mesin dari wearing phenomena, oli ini masuk grade sekelas SJ/SH yang di tentukan API.Sangat mencukupi kategori ILSAC GF-2 pada driving methode gasoline engine oil test.

SAE5W20
Oli multigrade ini untuk memproteksi hidup mesin pada cuaca dingin,mendukung efesiensi bahan bakar.Oli ini memiliki grade SJ/SH standar API. Karena sifatnya yang encer oli ini di pakai apabila ada rekomendasi dari produsen mesin, karena kurang terproteksi dengan kekentalan oli kelas ini.

SAE20W50
Tujuan dari oli multigrade untuk perlindungan mesin terhadap wearing phenomena atau goresan pada mesin. Di rancang untuk mesin suhu tinggi, memiliki kemampuan kuat membuat lapisan oli permukaan elemen.

Catatan:
Zat aditif merupakan senyawa yang dapat memperbaiki dan menguatkan spesifikasi dasar minyak pelumas. Zat aditif berdasarkan hasil penelitian secara ilmiah, untuk kebutuhan mesin mesin agar bekerja baik dalam kondisi berat, suhu saat operasi. 
 
Zat aditif  mungkin dapat berlaku untuk saling memperkuat dimana kombinasi dari dua atau lebih aditif dapat memberikan pengaruh-pengaruh yang lebih baik dari pada apabila digunakan secara tersendiri.