Beberapa Jenis Jenis Pengelasan

Berikut ini penjelasan mengenai jenis- jenis pengelasan:
 
https://pernando413.blogspot.com/2019/05/beberapa-jenis-jenis-pengelasan.html

A. Jenis pengelasan dengan metode panas listrik:

1. SMAW atau Shield Metal Arch Welding

Merupakan las busur nyala api listrik terlindung yang memakai busur nyala listrik dimana sumber utama panas pencair logam. Ini banyak di gunakan hampir pada setiap pengelasan, tegangan yang di gunakan 23 – 45 Volt AC/DC. Untuk pencairan pengelasan menggunakan arus 500 Ampere. Secara umum penggunaan sekitar 80 – 200 A.

2. SAW/Submerge Arch Welding
Merupakan las busur benam atau menggunakan nyala api listrik, untuk mencegah metal induk dan material tambahan mengalami oksidasi cairan metal di gunakan butiran fluks/slang menjadikan busur nyala terpendam dalam ukuran fluks.

3. SW (Stud welding)
Pengelasan ini banyak di gunakan untuk pengelasan baut pondasi, menyambung bagian konstruksi baja dengan bagian lain yang terdapat didalam beton/baut angker.

4. EBW (Electron Beam Welding)
Jenis ini merupakan las dengan metode pmboman elektron, suatu pengelasan di sebabkan panas yang di timbulkan dari loncatan elektron yang di mampatkan dan diarahkan pada benda yang di las. sistim ini di pakai pada ruang hampa, untuk menghapus oksidasi dan kontaminasi.

5. ERW (Electric Resistan Welding)
Merupakan las tahanan listrik yang menggunakan panas yang besar yang di hasilkan aliran listrik semakin tinggi untuk mencairkan logam yang dilas. Misalnya pengelasan pipa ERW, pengelasan plat dingding pesawat.

6. ESW (Electro Slag Welding)
Sistem pengelasan busur berhenti, pengelasan jenis ini busur nyala menghasilkan Fluks, busur berhenti dan proses pencairan fluk berjalan terus dan menjadi bahan penghantar arus listrik. Dimana elektroda terhubung dengan yang di las, panas yang di hasilkan melalui tahanan arus listri pada cairan fluk/slag yang tinggi. Untuk mencairkan bahan tambahan las dan induk memiliki temperatur 3500°F /1925°C.

B. Jenis pengelasan dengan metode listrik dan gas:

1. FCAW (Flux Cored Arch Welding)

Pada prinsipnya hampir sama dengan sistem pengelasan GMAW. Gas pelindung sama sama memakai Carbon Dioksida CO2, biasanya pada pengelasan ini di gunakan robot untuk menjalankan pengelasan ini di namakan super anemo.

2. GMAW (Gas Metal Arch Welding )
Terdiri dari MIG/Metal Active Gas dan MAG atau Metal Inert Gas merupakan pengelasan gas nyala di hasilkan dari busur nyala listrik di gunakan untuk mencairkan metal yang di las dan metal tambahan.
Sebagai pelindung digunakan oksidasi gas pelindung berupa gas kekal/inert atau CO2. Mig di pakai untuk mengelas besi/baja, sedangkan gas pelindung pakai karbon dioksida CO2. TIG di pakai untuk mengelas logam non besi dan gas pelindung pakai Helium/He dan Argon/Ar.

3. PAW (Plasma Arch Welding)
Jenis las ini merupakan las listrik memakai plasma sejenis dengan GTAW hanya pada sistem ini gas pelindung memakai campuran argon, nitrogen dan hidrogen yang lazim di sebut plasma.
Plasma merupakan gas luminous dengan derajat pengantar arus dan kapasitas termis atau panas tinggi yang menampung diatas 5000°C.

4. GTAW/Gas Tungsten Arch Welding
GTAW atau TIG (Tungsten Inert Gas) merupakan busur nyala dengan elektroda dari wolfram, sedangkan tambahan memakai bahan yang sejenis dengan material induk. Untuk mencegah oksidasi memakai kekal/Inert 99 % Argon murni.

C. Jenis pengelasan dengan panas yang di hasilkan campuran gas:

OAW (Oxigen Acetylene Welding)

Ini merupakan jenis las karbid/las otegen. Panas di dapat dari hasil pembakaran gas acetylene/C2H2 dengan zat asam atau Oksigen (O2). ada juga jenis ini memakai gas propane (C3H8) di gunakan menggantikan acetylene. ada juga yang menggukanan bahan pelumas seperti gas hidrogen dan asam yang di sebut OHW/Oxy hidrogen Welding.

D. Jenis pengelasan dengan metode ledakan dan reaksi isotermis

Exw (Explosion welding)

Merupakan las sumber panas dengan ledakan amunisi yang di gunakan pada model mold atau cetakan, pada bagian tersebut mengisi cetakan tersedia.

Cara seperti ini sangat praktis menyambung kawat baja atau wire rope, slenk. Cara penggunaannya ujung kawat di masukkan kemold yang terisi amunisi selanjutnya serbuk ledak di nyalakan pakai pemantik api. 
 
Maka terjadi reaksi kimia eksotermis yang cepat menghasilkan suhu yang tinggi hingga terjadi ledakan. Ledakan ini mencairkan kedua ujung kawat baja di dalam mold sehingga cairan metal terpadu mengisi ruangan yang tersedia dalam mold.