Pembahasan PKS ( Pada Stasiun Sterilizer )

 https://pernando413.blogspot.com/2021/06/pembahasan-pks-pada-stasiun-sterilizer.html

Perebusan atau sterilizer

Stasiun perebusan merupakan stasiun yang berfungsi untuk merebus buah yang berada di dalam lori.

 Tujuan dari perebusan ini adalah:
* Menghentikan aktivitas enzim lipase yang bisa mengakibatkan peningkatan asam lemak bebas atau free fatty acid ( FFA ).

* Memudahkan pemisahan berondolan dari janjang pada saat dilakukan pembantingan.

* Mengkoagulasikan zat putih telur yang terdapat dalam daging buah agar tidak ikut serta dengan minyak kasar dari hasil pengempaan karena dapat menyebabkan emulsi.

* Mengurangi kadar air

* Melunakkan mesocarp sehingga memudahkan proses pelumatan dan pengepresan.

* Memudahkan lepasnya kernel dari cangkangnya.

Proses perebusan dilakukan dalam unit sterilizer yakni bejana tekan uap yang dilengkapi dengan peralatan pendukung seperti :
* Pintu untuk memasukkan dan mengeluarkan lori.

* Pipa uap masuk ( inlet steam pipe ) yang terdapat di bagian atas ketel rebusan.

* Talang uap ( strip plate ) yang berfungsi untuk menyebarkan uap yang masuk disepanjang ketel rebusan.

* Pipa penguras udara ( exhaust pipe ) yang terletak di bagian atas ketel, lubang pipa pengeluaran ini ditutup dengan plat dengan plat berlubang untuk menahan buah dan kotoran.

* Pipa pembuang kondesat ( condesateexhaust pipe ) pipa ini terletak pada bagian bawah ketel rebusan yang panjangnya sampai ke ruang pompa, dimana kondesat dipompakan ke fat fit dan kemudian dikutip minyaknya, selanjutnya dikirim kembali ke sludge drain tank.

* Alat kontrol seperti manometer dan kertas grafik tekanan dan suhu di panel kontrol pada operator di atas serta safety valve yang terdapat pada bagian atas dan bawah ketel rebusan.

Lori yang telah terisi tadan buah segar ditarik dengan capstand dan dimasukkan ke dalam perebusan melalui transfer troly untuk dilakukan perebusan. Sistem perebusan yang digunakan di PKS ini adalah tipe batch processing ( horizontal sterilizer ).

Jumlah lori yang dapat dimasukkan untuk satu kali proses perebusan adalah sebanyak 7 lori dengan kapasitas keseluruhan lori adalah 46,2 ton. Terdapat dua sterilizer yang digunakan, namun dalam proses perebusannya tidak dilakukan secara bersamaan atau dilakukan secara bergantian agar tidak terjadi penumpukan buah pada proses selanjutnya.
 
Tekanan yang digunakan pada sistem perebusan ini adalah 3 bar dengan tekanan maksimum yang digunakan adalah 3,2 bar dengan suhu ±1500C serta waktu  maksimum yang diperlukan adalah 90 menit. Apabila buah didominasi oleh buah matang, waktu yang diperlukan untuk perebusan adalah 85 menit, jika buah didominasi oleh buah mentah waktu yang diperlukan untuk perebusan adalah 90 menit.

Hal ini dilakukan agar tidak terjadi over heating atau pemanasan yang berlebih sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada buah.Perebusan pada sterilizer menggunakan uap atau steam yang diperoleh dari BVP ( back pressure vessel ). Perebusan dilakukan dengan menggunakan sistem 3 puncak (triple peak). Setelah proses perebusan selesai, lori ditarik keluar menggunakan capstand dan dipindahkan ke jalur proses selanjutnya menggunakan transfer carriage.

Hal - hal yang mempengaruhi perebusan antara lain :

* Tekanan uap pada perebusan

Besarnya tekanan dan lamanya waktu perebusan sangat penting karena mempengaruhi hasil perebusan dan efisiensi pabrik sendiri. Apabila tekanan dan waktu perebusan tidak cukup dapat menyebabkan beberapa kerugian, diantaranya buah menjadi kurang masak sehingga dapat menyebabkan berondolan sebagian tidak lepas dari tandannya dan akan menyebabkan kerugian minyak pada tandan kosong akan bertambah.

Selain itu juga akan menyebabkan pelumatan biji yang tidak sempurna karena mengakibatkan pericarp sukar lepas dari bijinya dan cangkang sukar pecah sehingga kerugian minyak pada ampas dan biji akan bertambah. Apabila waktu perebusan terlalu lama menyebabkan buah menjadi memar. Buah yang terlalu lama dimasak akan menyebabkan dinding sel menjadi sangat lunak sehingga minyak mudah keluar dan menyebabkan kerugian minyak dalam air rebusan dan tandan kosong bertambah.

* Pembuangan udara air kondesor

Pada saat pintu sterilizer yang telah diisi TBS ditutup, maka di dalam sterilizer akan penuh dengan udara. Udara merupakan penghambat aliran steam dan menutupi buah dari kontak langsung steam dan harus dilakukan pembuangan udara, sehingga proses perpindahan panas tidak terhambat. 

Jadi langkah pertama dalam perebusan adalah pembuangan udara dari sterilizer dengan cara mengalirkan steam, pada temperatur yang sama udara mempunyai densitas yang lebih besar dari uap sehingga udara akan menggumpal pada bagian bawah apabila diisi dengan uap dari atas sterilizer dan akan keluar melalui katup kondesat.

Uap yang terkondesat pada proses perebusan akan berada di dasar sterilizer dan merupakan penghambat proses perebusan. Air tersebut akan menyerap panas yang diberikan sehingga air akan bertambah jika tidak dibuang akan memperlambat usaha mencapai tekanan puncak. Air kondesat jika tidak dibuang akan merendam lori yang berisi TBS yang akan menghidrolisasi minyak yang keluar pada buah memar serta dapat menyebabkan korosi pada sterilizer.