Mitos Seputar Oli Yang Menyesatkan

 https://pernando413.blogspot.com/2021/05/mitos-seputar-oli-yang-menyesatkan.html

Kurangnya pemahaman mengenai perkembangan teknologi pelumas, mengakibatkan adanya berbagai mitos pada masyarakat. Misalnya ketika akan mengganti oli mesin, oli bekas berwarna hitam sering di katakan oli dengan kualitas yang kurang bagus.

Pada hal itu kebalikannya, adanya perubahan warna pada oli akibat oli tersebut sudah bekerja cukup baik untuk melarutkan kotoran. Kemudian kotoran akan ikut keluar ketika akan melakukan penggantian oli, sebab dinding mesin akan aman dari endapan kerak.

Di sisi lain, jika perubahan warna pada oli itu terjadi pada jangka waktu yang cukup dekat ( di lihat dari pertama penggantian oli ), hal ini di tandai dengan adanya kerusakan pada komponen dalam mesin sehingga oli terlalu cepat mengalami oksidasi.

Jika mengacu pada petunjuk buku panduan motor hampir tidak di katakan merek oli sert yang tertera hanya API SG 20W50 maupun yang lebih baik. Bila anda ingin menggunakan oli yang kualitasnya sangat baik tidak perlu khawatir pada garansi akan batal!.

Dalam pemilihan oli baru, dapat mengikuti beberapa rekomendasi di bawah ini:

 * Ketika akan mengganti oli, terlebih dahulu lakukan pemberihan pada sistem bahan bakar dan kerak sebab mungkin terdapat pada mesin. Tidak perlu bingung, dapat memakai carburator cleaner yang di tuangkan ke tangki. Gunakan tiga hari ketika akan mengganti oli serta motor di gunakan seperti biasa, jika bisa kecepatan agak tinggi, hal ini di lakukan supaya membersihkan sistem bahan bakar serta endapan karbon.

* Kemudian ganti oli dengan oli baru yang sesuai spesifikasi ( tidak lupa ada JASO MA ) juga mengganti filter olinya. Kemudian lakukan penggantian oli dengan kondisi mesin panas supaya oli lama bisa keluar semuanya.

* Lalu gunakan selama seminggu lihat perubahan, mesin akan terlihat lebih enak, bila tidak berarti oli yang di gunakan tidak sesuai. Perubahannya terlihat suara mesin lebih halus, tarikan lebih ringan dan mesin lebih bertenaga.

Jenis merek oli apapun yang di gunakan bila sudah memiliki sertifikasi API ( SG/SH/SJ/SL ) dan JASO MA berarti oli tersebut sudah memenuhi standar baku yang baik. Telah memenuhi semua unsur yang dibutuhkan oleh mesin. Permasalahannya yang sering di temukan, adanya oli di Indonesia yang ada tidak memiliki sertifikasi tersebut.

Jangan salah dalam memilih oli mesin

Oli mesin tidak bisa di pisahkan pada mesin kendaraan bermotor, tanpa oli, mesih akan rusak. Jika oli kurang, komponen akan cepat mengalami aus karena gesekan diantara kedua permukaan komponen tersebut.

Oleh sebab itu, kelangsungan hidup mesin sangat di pengaruhi oleh oli, makin besar kerja mesin makan peran oli semakin penting. Hal ini juga berlaku pada kendaraan sepeda motor, khususnya di kota besar, dengan lalu lintas yang cenderung macet, ruwet serta suhu yang cukup panas. Dengan pentingnya dan peranannya, oli merupakan lahan bisnis yang cukup menggiurkan, mengingat perggantian oli di lakukan ketika mencapai jarak mencapai 2000 km hingga 5000 km.

Beberapa jenis oli banyak terdapat di pasaran, mulai dari oli biasa ( konvensional ) yang di namakan oli mineral hingga jenis oli sintetis juga semi sintetis. Yang membedakan dari ketiga jenis oli tersebut dapat di lihat pada komponen dan unsur oli didalamnya.

Pelumas konvensional, biasanya terdiri dari 90 % minyak dasar ( crude oil ), dari hasil penyulingan minyak bumi, di tambah 10% campuran pakai bahan kimia aditif untuk meningkatkan kinerjanya.

Penggunaan bahan kimia untuk campuran biasanya menggunakan deterjen ( pembersih ), antioksidasi dan index viscosity imorover ( campuran peningkatan kekentalan ). Pencampuran unsur ini untuk membentuk oli yang bisa melumasi mesin.

Pelumas sintesis, sebagian besar maupun seluruhnya dari bahan - bahan aditif. Jumlahnya menentukan jenis oli sintetisnya, oli sitetis penuh ( full synthetic oil ) mengandung 100% berbahan aditif. Yakni minyak berbahan dasar kimia yang tidak di hasilkan dari penyulingan minyak bumi.

https://pernando413.blogspot.com/2021/05/mitos-seputar-oli-yang-menyesatkan.html

Pada jenis oli semi sintetis yang di produksi dengan memakai minyak dasar bahan kima yang di campur dengan minyak mineral. Dengan pengolahannya yang tidak mengandalkan minyak dasar, bahan kimia yang di gunakan untuk menggantikan diantaranya ester asam berbasa dua, ester organo fosfat, ester silikat, glicol polialkaline, silikon, klorida juga fluor hidrokarbon.

Pengelompokan oli sintetis tidak berbeda dengan oli biasa, pelumas sintetis memiliki jenis klasifikasi pada tingkat kekentalan tunggal ( single grade 0, contohnya SAE 20, SAE 40 serta SAE 50. Terdapat juga beberapa jenis klasifikasi tingkatan pada kekentalan jamak ( multigrade ) yakni SAE 15W-50 maupun SAE 20W-50.

Sedangkan, untuk aplikasi mobil balap maupun mesin menggunakan berteknologi mutakhir, tingkat kekentalannya sering di buat sangat ekstrim, contohnya SAE 5W-50, SAE 10W-60. Di ketahui mempunyai banyak kelebihan serta proses pembuatannya sangat rumit bila di banding dengan oli biasa, yang harganya pun relatif mahal.