Bagaimana Penyerapan Lulusan Sarjana Teknik Mesin Di Dunia Kerja
Untuk yang baru lulus teknik mesin dari perguruan tinggi, kebanyakan target mereka adalah staff muda disebuah perusahaan, artinya memulai karir pada posisi menengah. Jarang ada lulusan sarjana teknik mesin yang melamar karir mulai dari awal, yaitu non staff atau teknisi, jika memang sudak mentok atau tidak ada peluang lagi yang didapatkannya selain dari itu.
Perlu diperhatikan untuk yang lulusan SMK dan Sarjana teknik mesin agar disamping bidang keahlian kita yang spesisifik, perlu dilakukan penambahan jam terbang, termasuk juga pelatihan-pelatihan penunjang keilmuan kita.
Untuk penyerapan lulusan teknik mesin pada perusahaan sangat sedikit, dapat dikatakan untuk sebagai team teknisi dalam sebuah perusahaan hanya puluhan orang dan beberapa staff dalam perusahaan. Walaupun penyerapanannya sangat sedikit, namun untuk penghasilan dan level kerja teknik mesin sangat bergengsi, karena tidak semua orang awam akan bisa menempati posisi ini kalu dia tidak ahli dalam teknik mesin.
Ini lah yang membuat persaingan yang sangat ketat pada perusahaan dan harus membutuhkan keahlian. Saya akan menjelasankan 3 sektor yang menyerap lulusan teknik mesin, saya membatasi pada pembahasan tentang penyerapan lulusan sarjana teknik mesin, sesuai pengalaman saya berkerja pada ketiga sektor tersebut:
1. Sektor Pertambangan batu bara
Pada sektor ini lulusan sarjana teknik mesin cukup lumayan penyerapan lulusan teknik mesin, penyerapan lulusan teknik mesin untuk pekerjaan seperti: mekanikal engineering, Planner, Admin teknik, Superintendent teknik, Staff teknik (senior supervisor, supervisor dan forman teknik).
Pada sektor ini memang agak banyak penyerapan teknik mesin, misalkan dalam sebuah worshop harus di kepalai seorang manager teknik atau Superintendent teknik satu orang, senior supervisor satu orang, supervisor tergantung dari banyak alat dan personil dan shift kerja, kita contohkan 2 supervisor shift siang dan 2 Supervisor shift malam, 3 forman teknik siang dan 3 forman teknik malam.
Jadi membutuhkan 12 Staff yang berpengelaman untuk memengang satu workshop, kalau perusahaan pertambangan batu bara memiliki 5 Pit makan memerlukan 5 workshop dan membutuhkan 60 Staff Teknik Mesin, terkadang ada juga yang menyisip para lulusan baru yang diterima berkolaborasi dengan yang senior, setelah mereka matang maka akan dilepas untuk memimpin langsung.
2.Sektor Perkebunan Kelapa Sawit
Untuk sektor perkebunan kelapa sawit membutuhkan sedikit penyerapan lulusan teknik mesin, misalkan pada satu perusahaan hanya memiliki satu workshop yang dikepalai oleh kepala bengkel atau Assisten teknik. Pimpinan wilayah dikepalai seorang manager teknik, biasanya dalam satu wilayah group perusahaan itu ada 4 perusahaan maka akan dikepalai seorang manager teknik dan dua askep teknik.
Jadi kebutuhan staff teknik mesin hanya membutuhkan 7 staff teknik mesin, jadi penyerapannya sedikit. Untuk group perkebunan kelapa sawit yang besar biasanya sudah mengadakan pelatihan management trainning, mereka menyeleksi dari kampus-kampus untuk dididik selama 6 bulan pelatihan dengan biaya perusahaan, setelah lulus mereka akan ditempatkan pada workshop - workshop untuk ikatan kerja selama 2 tahun. Pergantian karyawan di perkebunan sawit sangat tinggi baik karyawan maupun staff. Sehingga perusahaan mengantisipasi kekosongan tersebut dengan pelatihan untuk lulusan muda.
3. Sektor Industri
Banyak juga bagi sarjana lulusan teknik mesin harus banting stir dari level rendah, dimulai dari seorang teknisi karena banyaknya persaingan dan daripada tidak bekerja. Harus terjun dari bawah, butuh proses dan waktu yang cukup lama untuk meraih puncak karir. Itulah sedikit penjelasan tentang penyerapan lulusan teknik mesin dalam dunia kerja, semoga menjadi manfaat dan gambaran buat anda dan teman-teman sekalian.