Stasiun Press Pengolahan Minyak Kelapa Sawit

Stasiun Press 

Stasiun press merupakan stasiun pertama dalam proses pengambilan minyak kelapa sawit. Pada stasiun ini berondolan yang telah direbus mengalami proses pressing oleh mesin press. Hasil pressing ini adalah minyak kasar (Crude Palm Oil), Fiber, dan Nut. Mesin atau alat di stasiun press terdiri dari digester, screw press, cake breaker conveyor, sand trap tank, dan vibrating screen.

a. Digester

Sebelum minyak dari kelapa sawit diekstrak dan dipisahkan dari bijinya, maka buah terlebih dahulu dilumatkan dengan menggunakan digester. Brondolan didistribusikan oleh fruit distributing conveyor ke masing-masing  digester untuk dilumat atau dihancurkan, proses pelumatan ini bertujuan untuk memudahkan pada saat pengempaan atau pressing sehingga minyak dengan mudah dapat dipisahkan dari daging buah. 

Digester adalah alat berbentuk tabung silinder tegak yang didalamnya dipasang pisau-pisau pengaduk (stirring arm) sebanyak 6 tingkat yang diikatkan pada poros. Lima tingkat pisau bagian atas berfungsi sebagai pengaduk, sedangkan pisau yang berada di bagian bawah berfungsi sebagai pengaduk dan untuk mendorong keluar hasil adukan dari digester.  Buah yang telah dilumat selanjutnya akan masuk ke dalam press yang masuk secara bertahap.

https://pernando413.blogspot.com/2020/11/stasiun-press-pengolahan-minyak-kelapa.html

Fungsi dari digester adalah:

1. Melepaskan sel - sel minyak dari daging buah
2. Melepaskan daging buah dari nut
3. Melumatkan buah yang masih mengandung minyak agar efisiensi pengepresan tinggi
4. Mengalirkan sebagian minyak untuk menghindari terjadinya emulsi

Dalam proses pelumatan perlu adanya penambahan air panas dengan suhu mencapai 80 - 95oC untuk memudahkan proses. Penambahan air panas berfungsi untuk menurunkan viskositas atau kekentalan massa buah sehingga lebih mudah untuk pelumatan dan pengempaan. 

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pelumatan yang baik adalah :
1. Pelumatan buah harus berjalan dengan baik, berarti daging buah lepas dari bijinya secara sempurna.
2. Hasil adukan tidak boleh terlalu lumat seperti bubur.
3. Serat - serat buah harus masih jelas kelihatan.
4. Minyak yang terbentuk pada ketel adukan harus dikeluarkan.
5. Temperatur massa buah diupayakan lebih rendah dari 900 C dan tidak boleh sampai mendidih.
6. Ketel adukan harus selalu penuh atau sedikitnya berisi ¾ adukan.
7. Waktu pelumatan dalam digester diupayakan selama 20 - 25 menit.

b. Screw Press

Buah yang sudah dalam bentuk bubur yang sudah dihancurkan di dalam digester kemudian dipress dalam mesin screw press yang kemudian akan memisahkan minyak dari daging buah yang ada. Prinsip kerjanya yaitu buah yang sudah hancur masuk ke screw press dan diputar sampai mendesak bubur buah, kemudian dari arah berlawanan ditahan oleh sliding cone. 

Screw dan sliding cone berada pada press cage yaitu selubung baja yang berlubang pada permukaan dindingnya yang berfungsi mengeluarkan minyak pada proses ini. Sedangkan ampasnya keluar melalui celah antara sliding cone dan press cage.

Screw press yang digunakan haruslah dapat mengempa minyak dari buah secara maksimal namun tanpa memecah nut atau inti kelapa sawit. Perawatan atau maintenance secara berkala pada screw press diharapkan dapat mempertahankan efisiensi proses sehingga adanya oil losses dapat ditekan.

https://pernando413.blogspot.com/2020/11/stasiun-press-pengolahan-minyak-kelapa.html

c. Sand Trap Tank

Minyak yang diperoleh dari proses pressing akan masuk ke dalam sand trap tankmelalui  crude oil gutter. Sand  trap tank  berfungsi untuk menampung crude oil sebelum dialirkan ke vibrating screen, selain itu untuk menangkap pasir yang terikut pada crude oil. Sand trap tank dilengkapi dengan injection steam untuk mempertahankan suhu minyak pada kisaran 90-95oC. 

Cara Kerja dari Sand Trap Tank adalah Crude Oil hasil dari pengepresan dialirkan melalui oil gutter  (talang) dan masuk kedalam sand trap tank, material yang mempunyai berat jenis lebih berat (pasir) akan mengendap dan harus dilaksanakan drain secara kontinu setiap pegantian shift. Selanjutnya berat jenis yang lebih ringan (minyak kasar) akan naik keatas dan keluar melalui pipa over flow menuju ke Vibrating screen.

https://pernando413.blogspot.com/2020/11/stasiun-press-pengolahan-minyak-kelapa.html

d. Vibrating Screen

Dengan menggunakan pipa, crude oil dari sand trap tank didistribusikan ke vibrating screen untuk menyaring kotoran berupa serat, pasir, dan lumpur yang terdapat pada crude oil.Terdapat 2 vibrating screen yang digunakan yaitu bagian atas berukuran 20 mesh dan bagian bawah 30 mesh. 

Cara kerja dari vibrating screen adalah Crude oil yang telah disaring akan masuk ke dalam crude oil tank (COT) sedangkan kotoran atau waste akan dibawa oleh screen waste conveyor dan bottom cross conveyor kembali ke fruit scrapper conveyor.

Crude oil dari over flow sand trap tank masuk ke-Vibrating screen , sel-sel yang lebih halus akan menembus lobang saringan, sedangkan sel-sel yang kasar Non Oil Solid akan tertahan pada deck tersebut dan dialirkan dengan getaran ke arah luar deck menuju ke sludge waste conveyor yang akan mengirim kembali ke fruit elevator.

https://pernando413.blogspot.com/2020/11/stasiun-press-pengolahan-minyak-kelapa.html

e. Crude Oil Tank

Crude oil tank (COT) merupakan tempat untuk menampung crude oil yang ttelah disaring oleh vibrating screen sebelum dipompakan ke continous settling tank (CST). Pada COT juga terdapat pipa injeksi steamdan termometer untuk menjaga suhu crude oil pada kisaran 80-95oC. 

Cara kerja dari crude oil tank adalah Crude oil setelah melalui vibrating screen masuk ke Crude Oil Tank, didalam tangki terdapat sekat sehingga minyak akan over flow meleati sekat yang selanjutnya akan dipompakan ke CST (Continous Settling Tank).

https://pernando413.blogspot.com/2020/11/stasiun-press-pengolahan-minyak-kelapa.html

Buah yang telah dipress atau biasa disebut dengan cakeakan dibawa oleh cake breaker conveyor untuk dilakukan pemisahan fiber dengan nut. Nut yang telah terpisah akan diolah di stasiun kernel, sedangkan fiber akan ditarik dengan fan untuk kemudian didistribusikan oleh conveyor sebagai bahan bakar boiler.