Komponen Komponen Hydraulic Pada Unit
* Tangki Hidrolik
Komponen oil tank
Fungsi utama dari hydraulic oil tank adalah untuk menyimpan oli. Akan tetapi oil tank juga mempunyai beberapa fungsi lain. Oil tank harus bisa menyerap panas dan memisahkan udara dari oli.
Oil tank harus cukup kuat, punya kapasitas yang cukup dan bisa memisahkan kotoran-kotoran. Hydraulic oil tank biasanya tertutup, tetapi tidak selalu.
Komponen oil tank seperti terlihat pada gambar diatas:
- Fill cap
Menjaga kotoran masuk lewat lubang yang dipakai untuk mengisi dan menambahkan oli kedalam tangki serta menjaga atau menutup pressurizes tank.
- Sight glass
Digunakan untuk mengecek level atau permukaan dari oli, level oli seharusnya dicheck saat oli masih dalam keadaan dingin. Level oli akan benar bila permukaan ditengah-tengah sight glass.
- Supply dan return lines
supply lines (hose menuju pompa) memungkinkan oli mengalir dari tangki kesistem. Return line (saluran kembali) memungkinkan oli mengalir dari sistem ketangki.
- Drain
Terletak dibagian tangki, drain (saluran pembuangan) digunakan untuk membuang oli lama dari tangki. Saluran drain juga memungkinkan air dan endapan lain dalam oli lobang.
* Jenis hydraulic tank
Dua macam hydraulic tank adalah pressurized dan vented (non pressurized).
a. Pressurized tank
Pressurized tank itu tertutup sama sekali. Atmospheric pressure (tekanan udara luar) tidak akan mempengaruhi pressure yang ada didalam tangki. Sebagaimana oli mengalir melalui sebuah system, oli akan menyerap panas dan mengembang. Oli yang mengembang ini akan mendorong oli keluar dari tangki dan menuju kesistem.
Vacum relief valve mempunyai dua fungsi, mencegah kevakuman dan juga untuk membatasi maksimum pressure didalam tangki. Vacum relief valve akan mencegah kevacuman dengan cara membuka dan membiarkan udara masuk kedalam tangki bilamana tank pressure drop sampai 3,45 Kpa (0.5Psi).
Pada saat pressure didalam tangki mencapai vacum relief valve pressure setting, maka valve akan membuka dan mengeluarkan udara yang terjebak keluar (atmosphere). Vacum relief valve pressure setting bisa bervariasi antara 70 Kpa (10 Psi) sampai 207 Kpa (30 Psi).
Komponen tangki yang lain adalah:
- Filter screen
Mencegah kotoran yang besar masuk ketangki pada saat tutup tangki dilepas.
- Filter tube
Memungkinkan tangki didisi pada level yang benar tetapi tidak overfilled.
- Baffle
Mencegah return oil mengalir langsung kebagian tanki outlet, memberikan kesempatan pada bubble (gelembung-gelembung udara) yang ada direturn oil untuk naik keatas. Juga mencegah oli teraduk yang mana akan membantu menurunkan oli dari pembentukan buih.
- Ecology drain
Digunakan untuk mencegah oli tercecer pada saat membuang air dan endapan-endapan dari tangki.
- Return screen
Mencegah partikel yang lebih besar masuk ketangki, tetapi tidak bisa menyaring partikel yang halus.
b.Vented tank
* Iso simbol
Vented hydraulic tank simbol hanya berbentuk kotak atau segi empat dengan bagian atasnya terbuka. Sementara pressured tank simbol digambarkan dengan kotak atau segi empat yang tertutup. Gambar tangki dengan hydraulic lines untuk mempermudah pengertian.
* Fungsi dari hydraulic fluid ( oil )
Fluid (zat cair) adalah non compressible, oleh sebab itu fluid dpt mentransmit power saat itu juga dalam sebuah sistem hidrolik. Sebagai contoh, minyak tanah tercompress sekitar 1% untuk setiap 2000 Psi.
Oleh sebab itu minyak tanah dapat mempertahankan volumenya secara tetap dibawah tekanan tinggi. Minyak tanah adalah zat cair pokok yang digunakan dalam pengembangan kebanyakan hidrolik oil.
Fungsi utama dari hydraulic fluid (oil) adalah:
- Transmitting power
- Sealing
- Cleaning
- Lubricating
- Cooling
a. Transmitting power (meneruskan tenaga)
Karena hydraulic fluid tidak dikompres, sekali hidrolik sistem terisi dengan fluida, seketika itu juga meneruskan power dari satu are ke area lain.
Akan tetapi bukan berarti semua fluida mempunyai efesiensi yang sama dalam meneruskan power, sebab masing-masing fluida mempunyai sifat khusus sendiri-sendiri. Pemilihan hydraulic fluid yang benar tergantung dari pemakaian dan kondisi operasi.
b. Lubricating (melumasi)
Hydraulic fluid (oil) harus bisa melumasi komponen-komponen yang bergerak dalam sebuah hidrolik sistem. Komponen-komponen yang berputar atau meluncur harus bisa berfungsi dengan baik tanpa harus bersentuhan dengan komponen yang lain. Hydraulic oil harus bisa mempertahankan oil film diantara dua permukaan untuk mencegah gesekan, panas dan keausan.
c. Sealing (Menutupi)
Banyak komponen-komponen hidrolik didesign dengan menggunakan hydraulic oil dari pad mekanikal seal dalam komponen. Viskositas (kekentalan) dari oil akan membantu menentukan kemampuannya untuk melapisi.
d. Cooling
Hidrolik sistem menghasilkan panas bila sedang mengubah mekanikal energi kehidrolik energi atau sebaliknya. Pada saat oli bergerak melalui sistem, panas akan merambat dari komponen-komponen yang lebih hangat kecooler. Oil akan memberikan panas tersebut kereservoir tidak melebihi batas.
e. Cleaning
Fungsi lain dari oil adalah membersihkan, meskipin pada hidrolik tank sudah ada screen, bukan tidak mungkin kotoran debu akan masuk kedalam sistem. Kotoran-kootran ini akan dibawa oleh oil menuju ketangki yang kemudian akan ditangkap oleh filter yang ada didalam tangki.
Disamping fungsi-fungsi tersebut diatas oil juga bisa mencegah karat dan korosi pada komponen-komponen metal, mencegah oil membentuk buih dan oksidasi, memisahkan udara, air serta kotoran yang lain dan juga menjaga oil dari perubahan temperature yang besar.
* Viscosity (kekentalan)
Viskositas adalah hambatan terhadap oil untuk mengalir pada temperatur tertentu. jika zat cair mengalir dengan mudah, maka berarti mempunyai viskositas yang rendah. Zat cair yang tidak mudah mengalir, berarti mempunyai viskositas yang tinggi.
Viskositas zat cair dipengaruhi oleh temperatur, bilamana zat cair menjadi lebih panas, maka viskositasnya akan menjadi lebih rendah. Begitu juga bilamana zat cairnya menjadi lebih dingin, maka viskositasnya akan naik.
Contoh yang sangat mudah adalah minyak sayur dimana viskositas akan berubah bila temperaturnya berubah. Bila minyak sayur ada dalam kondisi dingin, maka dia akan terasa kental dan lambat untuk dituangkan. Setelah dipanaskan, maka minyak tersebut akan menjadi lebih encer dan mudah dengan cepat dituangkan.
* Viscosity index
Viscosity index (VI) adalah ukuran kekentalan zat cair sering dengan berubahnya temperatur. Jika zat cair relativ tetap diberbagai temperatur, maka dikatakan zat cair tersebut mempunyai viskosity index (VI) yang tinggi.
Jika zat cair menjadi lebih kental pada temperatur rendah dan sangat encer pada temperatur tinggi, maka zat cair tersebut mempunyai viscosity index yang rendah. Pada kebanyakan hydraulic system, fluida dengan viscosity index yang tinggi diperlukan dari pada fluida dengan viscosity index dengan yang rendah.
* Petroleum oil
Semua petroleum oil akan menjadi lebih encer seiring dengan kenaikan temperatur. Sebaliknya, jika temperatur turun akan menjadi lebih kental, jika viskositas terlalu rendah, maka akan ada banyak kebocoran melalui seal dan lewat sambungan-sambungan.
Jika viskositas terlalu tinggi maka kemungkinan operasinya menjadi lebih berat sehingga memerlukan extra power untuk mendorongny melalui sistem. Viskositas dari petroleum oil dinyatakan dengan SAE (Society of Automotive Engineers) numbers: 5W, 10W, 20W, 30W, 40W dan lain-lain. Semakin kecil angkanya, semakin kental dan diperuntukkan buat temperatur tinggi.
* Fluida tahan api
Ada 3 macam fluida tahan api: water glycol, water oil emultion dan synthetic.
1. Water glycol
Berisi 35% sampai 50% air (water inhibit burning), glycol (synthetic chemical hampir menyerupai antifreeze) dan water thickener. Additive ditambahkan kedalam fluida untuk memperbaiki lubrikasi dan untuk mencegah karat, korosi dan berbuih.
Water glycol fluid lebih berat dibanding dengan oil dan bisa menyebabkan pump cavitation pada kecepatan tinggi. Fluida ini bisa bereaksi dengan metal tertentu dan seal dan tidak bisa digunakan atau dicampur dengan beberapa tipe cat.
2. Water oil emultion
Paling mahal dari semua fluida tahan api, jumlah yang sama dari air (40%) juga dipakai sebagaimana pada water glycol untuk mencegah pembakaran. Water oil digunakan dalam oil system pada umumnya. Additive bisa ditambahkan untuk mencegah karat dan buih.
3. Synthetic oil
Dibuat dengan proses reaksi kimia dengan komposisi khusus untuk menghasilkan senyawa yang terencana dan mempunyai sifat-sifat yang bisa diprediksi. Synthetic oil secara spesifik diramu untuk dipakai pada temperatur tinggi dan juga temperatur rendah.
Kondisi - kondisi tertentu mungkin memerlukan synthetic fluid tersebut untuk mendapatkan spesifikasi yang diperlukan. Fire resistic sinthetic fluid tidak mudah terbakar dibanding dengan oil dan lebih cocok digunakan diarea dengan pressure dan temperatur tinggi.
Beberapa kali fire resistic fluid bereaksi dengan polyurethane seal, untuk itu harus menggunakan seal yang khusus.
* Oil Life
Hidrolik oil tidak pernah aus, digunakan filter untuk menyaring partikel-partikel dan bahan kimia yang akan sangat berguna bagi umur dari oli. Akan tetapi, pada kahirnya oli akan menjadi terkontaminasi dan itu harus diganti. Pada mesin-mesin konstruksi, oli diganti secara teratur pada interval waktu yang ditentukan.
Kontaminasi didalam oli juga digunakan sebagai indikator dari keausan yang tinggi dan masalah-masalah lain yang akan muncul. Salah satu program yang memggunakan oil yang sudah terkontaminasi sebagai sumber informasinya adalah caterpillar schedule oil sampling program (SOS).