Sistem Test Pelumasan Pada Mesin Diesel

https://pernando413.blogspot.com/2020/09/sistem-test-pelumasan-pada-mesin.html

Ada beberapa cara untuk melakukan pengetesan sistem pelumasan (lubrication sistem) pada mesin, yaitu:
1. Tekanan oli (oil pressure)
2. SOS (schedule oil sampling)
3. Kapasitas oli (oil level)

* Tekanan oli ( Oil Pressure )

Setiap kali mengidupkan mesin, periksa tekanan oli pada oil pressure gauge. Hal ini akan terbaca atau menunjukkan secara tepat, apabila mesin sudah beroperasi dalam keadaan normal. Untuk lebih memastikan akuratnya pembacaan, hidupkan mesin dan baca tekanan pada gauge, lalu bandingkan dengan spesifikasi pada service manual.

* Schedule oil sampling ( SOS )

SOS (schedule oil sampling) adalah suatu metode pemeriksaan atau analisa oli secara berkala, dengan sample oli yang diambil setiap periode penggantian oli. Sample oli ini dikirim kelaboratorium untuk dianalisa, untuk memperoleh informasi tentang kondisi oli dan keausan mesin.

Untuk lebih jelasnya mengenai SOS dan prosedurnya, dapat dilihat pada OMM (operation and maintenance manual) tentang prosedur umum perawatan (general maintenance prosedur)

* Oil level

Level oli (oil level) adalah suatu tanda yang digunakan untuk mengetahui jumlah atau kapasitas oli, dengan cara membaca garis batas yang terdapat pada dipstick (yaitu:full merupakan tanda untuk menyatakan jumlah oli cukup, sedangkan add berarti kurangnya oli dan perlu ditambah).

Periksa level oli secar berkala untuk memonitor pemakaian oli mesin. Disamping sebagai pelumas, mesin juga mengonsumsi oli untuk menetralisisr kandungan sulfur pada solar saat terjadi proses pembakaran. 

Karena itu, jumlah oli pasti selalu akan berkurang dan secara periodik perlu ditambah. Hal ini adalah normal, untuk itulah kerap kali sebelum menghidupkan mesin, level oli harus selalu diperiksa. Terutama lebih ditekankan lagi kepada setiap operator.

*Pemakaian dipstick (Dipstick procedure)

Berfungsi untuk memeriksa level oli dengan cara menarik dipstick keluar dari tempatnya (port) dan keringkan bagian ujung yang ada tanda full dan add, kemudian masukkan kembali kedalam port sampai maksimum. 

Setelah itu, dipstick ditarik keluar kembali dan perhatikan bagian ujung yang basah oleh oli. Bacalah posisinya berada pada full dan add, perlu ditambah atau tidak.

a. Pembacaan dipstick

Beberapa dipstick memiliki perbedaan tanda pada masing-masing sisi, pastikan mana tanda yang sesuai pada waktu membaca.
1.Jika diukur pada waktu mesin mati, bacalah tanda yang ada tanda atau tulisan engine stop.
2.Jika diukur pada waktu engine hidup, bacalah tanda yang ada tanda atau tulisan engine running.

b. Full dan add marks

Tiap-tiap sisi dari ujung dipstick, masing-masing mempunyai 2 (dua) garis tanda. Yaitu garis full dan low atau add. Kuantitas oli pada engine crankcase dinyatakan dengan gallon, namun ada pula yang dalam liter.

c. Unmarked dipstick

Untuk beberapa aplikasi mesin, ada dipstick yang tidak memiliki tanda low atau full. Hal ini dikarenakan, posisi dari konstruksi mesin mounting terpasang dengan aplikasi yang tidak sejajar (miring atau menyudut). Sehingga penggunaan garis pada dipstick untuk mengecek oli menjadi tidak akurat.

Jika dijumpai hal seperti tersebut diatas, maka operator harus memberi tanda sendiri pada dipstick sesuai petunjuk service manual dari aplikasi mesin yang dimaksud.

d. Periksa dipstick part number

Perhatikan dipstick secara seksama, untuk memastikan part number yang tepat dan sesuai dengan aplikasi mesinnya.

Perhatikan:
Jangan menggunakan part number yang berbeda, meskipun dari tipe mesin yang sama tetapi beda aplikasi. Karena bisa salah dalam pembacaan level oli (kurang atau berlebihan) dan dapat berakibat fatal bagi mesin.

e. Effect of overfilling

Pengisian oli yang berlebihan (overfilling) dimana volumenya mencapai tinggi crackshaft, membuat crankshaft seal pada penutup mesin depan dan belakang (front dan rear cover) akan tergenang oli. Pada waktu mesin beroperasi, oli akan merambat keluar menembus seal. Sehingga konsumsi oli menjadi tinggi, karena banyak oli yang terbuang.