Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Stasiun Boiler

A. Fungsi
1. Mengkonversi (merubah) energi dari energi potensial fibre dan cangkang atau shell menjadi energi panas.
 
2.Transfer energi panas (Heat Transfer) dari air menjadi steam.
 
3. Menghasilkan steam untuk turbin dan proses pengolahan.

https://pernando413.blogspot.com/2019/07/standar-operasional-prosedur-sop_19.html

B. Prosedur Pemeriksaan 
Pemeriksaan seluruh komponen ketel (boiler) dengan teliti yang disyaratkan oleh Undang -
Undang Pengoperasian ketel, antara lain:

1. Katub pengaman (safety Valve)
Berfungsi untuk menjaga agar tekanan steam didalam ketel tidak melampaui batas tekanan disain.

2. Manometer (2 bh)
Berfungsi untuk melihat tekanan steam didalam ketel.

3. Gelas Penduga (2 bh)
Berfungsi untuk mengetahui tinggi permukaan air didalam ketel (bekerja menurut hukum bejana berhubungan).

4. Boiler Feed Water Pump (Elecktric Pump)
Berfungsi untuk mengisi air ketel, juga dilengkapi dengan Turbo Pump (emergency Pump)

5. Alarm tanda bahaya
Berfungsi untuk memberikan informasi bahwa air yang ada didalam ketel kurang atau lebih dari batas yang sudah ditetapkan, kedua hal ini tidak diizinkan pada saat boiler beroperasi, akibat yang timbul antara lain :

a. Boiler kekurangan air
Pipa-pipa boiler akan menjadi over heated dan akhirnya boiler menjadi rusak.

b. Boiler Kelebihan air
Drum atas akan penuh dan air akan terbawa keluar melalui pipa induk (Water carry Over), akibatnya kerusakan pada sudu turbin

6.Valve Induk Pembuka dan Penutup (Main Valve)
Berfungsi untuk membuka dan menutup steam dari dalam ketel. 
  
7.Valve Blow down.
Berfungsi untuk mengeluarkan lumpur (deposit) yang mengendap didalam ketel.

8. Manhole.
Berfungsi untuk tempat masuknya orang untuk pemeriksaan atau pembersihan ketel.

9. Name Plate.
Data dari ketel uap harus tercantum dan di cap oleh instansi yang berwenang (Disnaker).

10. Modulating Control Valve.
Valve pengontrol air automatis.

11. Modulating Camber
Alat pengukur level air automatis.

C. Pengoperasian Awal
1. Isi volume air pada batas normal

2. Isi furnace dengan bahan bakar secukupnya dan lakukan pemanasan awal (slow firing) sampai temp exchaust 120°C.

3. Check Modulating Control Valve berfungsi dengan  baik.

4. Buka Ventilating Valve.

5. Tutup Damper ID Fan boiler

6. Drain modulating camber setiap hari

7. Hidupkan ID Fan 

8. Hidupkan Fuel Distributing Fan, Fuel distributing conveyor

9. Buka kembali Damper ID Fan, stel hisapan udara yg sesuai

10. Amati naiknya tekanan boiler sambil memasukkan bahan bakar sedikit demi sedikit

11. Saat tekanan mencapai ± 17 bar, buka main Valve dan tutup Ventilating valve

12. Buka sesaat Drain super heater Valve.

13.Tunggu hingga turbin beroperasi

14. Hidupkan FD Fan dan atur suply bahan bakar

15. Normalkan level air dengan menghidupkan Boiler Feed Water Pump

D. Perlakukan Selama Operasi
1. Pastikan level air pada kondisi normal.

2.Temp air umpan boiler dari deaerator ± 95-97°C.

3. Air dari Feed Water Tank ± 80-85°C.

4. Atur pemakaian bahan bakar (campuran fibre dan cangkang 5 : 1).

5. Usahakan bahan bakar tersebar merata.

6. Bersihkan kerak abu didalam furnace 5 jam sekali.

7. Lakukan blow down berkala sesuai dengan analisa TDS.

8. Pengisian logsheet setiap jam secara benar. 

9. Check pemakaian air pada flow meter reading.
 
10. Gunakan alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan, ear plug dsb.

E. Prosedur Penghentian Boiler
1. Hentikan suply bahan bakar

2. Hentikan semua Fan/Blower secara bertahap

3.Turunkan tekanan didalam ketel dengan lelakukan sirkulasi air.

4. Korek dan bersihkan semua abu didalam furnace.

5. Naikkan permukaan level air sampai batas maksimal