Standar Operasional Prosedur (Sop) Mesin Pembangkit Listrik

A. Turbine Generator 
 
1. Persiapan menjalankan Turbine Uap
 
- Bersihkan unit mesin dan area unit mesin (setiap hari).

- Pastikan alat pengaman dan perangkat kerja berfungsi dgn baik.

- Perhatikan tekanan Steam atau uap yang tersedia cukup.

- Periksa kondisi dan volume oli pelumas Gear Box turbin dan gearbox unit governor (Oli turbo T-68).

- Perhatikan kebocoran-kebocoran yang ada pada instalasi pelumas.

- Buka katup-katup by pass pembuangan condensate steam separator dan turbin.

- Buka make up valve steam ke BPV dgn tek BPV < 3 bar.

- Buka katup aliran uap sisa (exhaust valve) di BPV untuk pemanasan turbin.

- Buka katup air pendingin turbin (cooling water valve).

k3 generator listrik
 
2. Menjalankan Turbin Uap   
- Lakukan pemompaan pelumas (oli tubin) dan pastikan tekanan normal.

- Tarik handle trip, pastikan berfungsi normal.

- Putar load limit switch governor pd skala 2-3 dan dorong governor lever perlahan utk memastikan governor valve telah terbuka sedikit.

- Buka katup utama aliran uap/steam ke turbin secara perlahan dengan tetap memperhatikan getaran (vibrasi).

- Putar load limit switch hingga skala 10 (governor valve terbuka penuh).

- Setting governor hingga putaran turbin 5000 rpm & putaran alternator 1500 rpm.

- Chek kembali level oli (min ¼ saat operasi), kebocoran, temperature, kemudian tutup semua valve by pass condensate.

- Jika tidak ada hal-hal yang meragukan, hubungkan Switch Alternator.

- Perhatikan keseimbangan tegangan (380 Voltage) setiap phase R-S-T perbedaan tegangan antara phase maks 1 % dan frekwensi 50 Hz.

- Turbin siap dibebani.

- Sebelum melakukan sinkronisasi dengan genset lainnya, perhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi : Tegangan kerja masing-masing pembangkit harus sama (380 V), Frekuensi masing-masing pembangkit harus sama (50 Hz), Urutan phase masing-masing pembangkit harus sama.

3. Pengawasan Selama Operasi
- Perhatikan beban operasi agar tidak melebihi 90% beban maksimal.

- Awasi fluktuasi tekanan uap kerja.

- Segera lakukan sinkronisasi dengan diesel genset untuk membantu jika tekanan uap kerja turbine turun dibawah 17 kg/cm² pada beban maksimal (88% kapasitas nominal pembangkit).

- Perhatikan frekuensi turbine tetap pada frekuensi normal (50 Hz).

- Lakukan pembuangan air condensate untuk periode tertentu dengan tetap memperhatikan tekanan uap kerja turbin.

- Perhatikan indikator tekanan pelumas turbin dan temperatur Speed Reducer guna memastikan seluruh system kerja turbin beroperasasi dengan baik.

- Perhatikan kebocoran-kebocoran pada instalasi sistem pelumas dan uap/steam.

- Lakukan pencatatan semua parameter di logsheet kerja Turbin setiap jam atau pada saat adanya ketidak normal normal.

4. Menghentikan Operasi Turbin Uap
- Perhatikan beban pengolahan melalui Ampere beban setiap MCC (Motor Control Center) dan PDB (Panel Distribution Board) yang ada pada panel utama.

- Putuskan hubungan beban secara bertahap untuk setiap stasiun  pengolahan melalui Circuit Breaker (Pemutus Daya) dengan    memperhatikan kondisi pengolahan (Pemutusan beban selalu dimulai dari stasiun terdepan, loading ramp, dan seterusnya).

- Perhatikan frekwensi kerja turbin, tetap awasi agar tidak terjadi over speed sehubungan dengan pemutusan beban. Jangan lakukan pemutusan beban secara serentak untuk seluruh stasiun, karena hal ini akan berpengaruh terhadap putaran kerja turbine (Over Speed).

- Operasikan Diesel Genset terhadap Turbine dgn sinkron (Pararel).

- Setelah seluruh beban diputus dengan membuka Circuit Breaker untuk masing-masing MCC dan PDB, putuskan hubungan Supply Turbin Genset ke panel utama melalui Armature Circuit Breaker (ACB) Turbine.

- Turunkan putaran Turbin dgn memutar speed setting governor dan putar load limit switch hingga skala “ 0 “

- Lepas switch operasi Alternator Turbine (Alternator off).

- Buka katup-katup by pass pembuangan air kondensat dan tutup secara perlahan katup utama masukkan Steam ke turbine sampai tertutup dengan sempurna.

- Matikan pompa oli dan tutup valve air pendingin.
 
- Tutup Katup exhaust turbin ke Back Pressure Vessel.

5. Perawatan Turbin Uap
- Jaga kerbersihan lingkungan kerja Turbine Genset.

- Perhatikan kebocoran instalasi pipa-pipa pembuangan air kondensat, karena hal ini dapat mengkibatkan naiknya tingkat kelembaban ruang kerja Turbine dan sangat mempengaruhi kelangsungan kerja Generator (Alternator).

- Udara lembab dan debu dapat masuk kedalam Generator melalui hisapan ventilator udara dan melewati celah stator maupun celah udara (air gap) antara rotor dan stator serta exciter. Untuk perlu dilakukan pembersihan terhadap bagian-bagian itu dengan memakai Kompresor.

- Sangat diperlukan pengamatan terhadap kondisi Bearing Generator, terutama pelumasan bearing, gunakan grease yang di rekomendasikan atau persamaannya.

- Lakukan pengujian terhadap tahanan isolasi kumparan Generator dan instalasi jaringan supply dengan menggunakan Meger-Tester minimal 1 x 6 bulan guna mengetahui kondisi tahanan isolasi tersebut.

- Sebelum melakukan pengujian dengan menggunakan Meger tester, terlebih dahulu buka hubungan-hubungan ke AVR karena tegangan kerja meger tester yang mencapai 1000 V dapat merusak komponen AVR.
- Setiap 500 jam lakukan pekerjaan sebagai berikut:
a. Bersihkan oli filter

b. Periksa keadaan minyak pelumas.
Sebaiknya dikeluarkan sedikit (0.5-1ltr) untuk membuang endapan air. Bila ternyata minyak pelumas banyak mengandung air, jangan jalankan Turbine sebelum diketahui secara pasti penyebabnya.

c. Periksa alat - alat keamanan dan dicoba fungsinya secara berkala.
Setiap 10.000 jam lakukan pekerjaan sebagai berikut :
* Buka gearbox casing dan periksa metalan (bearing)
* Buka dan periksa semua peralatan pengaman.

B. Diesel Generator
1. Menjalankan Diesel Generating Set
- Perhatikan persediaan/cadangan BBM Solar.
 
- Periksa hubungan Accu (batteray) ke bagian starter motor.
 
- Pastikan Circuit Breaker dalam posisi terbuka (Off) dari hubungan ke panel utama.
 
- Pastikan minyak pelumas dalam keadaan cukup dan baik.
 
- Jangan mengoperasikan mesin dengan batas olie dibawah tanda “L”, tambah jika perlu sampai batas “H”
 
- Periksa jadual perawatan rutin: penggantian olie pelumas mesin, oil filter, fuel filter, water filter dan air filter.
 
- Periksa kondisi dan posisi air pendingin (radiator), tambah jika perlu.
 
- Pastikan switch pengatur putaran mesin pada posisi idle (putaran rendah).
 
- Lakukan start mesin.
 
- Jangan men-start mesin lebih dari 30 detik secara terus menerus, karena hal ini dapat merusak motor starter dan accu.
 
- Jika mesin tidak mau hidup dalam 30 detik pertama, tunggu 2-3 menit sebelum mengulangi start lagi.
 
- Setelah mesin hidup, biarkan mesin beroperasi dalam putaran rendah untuk beberapa saat (2-3 menit), guna membentuk lapisan oli antara as dan bearing dan antara piston dengan dinding silinder.
 
-  Pindahkan switch pengatur dari posisi “idle” ke posisi “run” atau melalui governor.
 
- Perhatikan indicator voltage, frekwensi, tek oli, temp air pendingin dll dalam kondisi normal.
 
- Hubungkan ke panel utama dan atur kembali tegangan, frekwensi sesuai std untuk kemudian siap dibebani secara bertahap.

2. Pengoperasian Genset Baru atau Baru Direkondisi
Untuk 100 jam pertama, sebaiknya perlakuan terhadap mesin adalah sebagai berikut : 
 
-Operasikan mesin dengan beban 75% dari beban maksimal.
 
-Jangan menjalankan mesin terlalu lama pada putaran idle atau pada beban maksimal selama lebih dari 5 menit.
 
-Perhatikan instrument selama mesin dioperasikan, jika suhu minyak pelumas mencapai 120ºC atau suhu pendingin melebihi 91ºC, maka turunkan beban mesin segera.
 
-Tambahkan beban mesin secara bertahap dan teratur jika kondisi mesin telah kembali normal.

safety mesin diesel listrik
 
3. Menghentikan operasi Diesel Generating Set
- Biasanya pada PKS terdapat 2 atau 3  unit Genset yg berfungsi utk membackup pengolahan dan utk penerangan domestic lainnya.
 
- Sebelum Genset utama di off kan hidupkan Genset domestic dan on kan MCCB pada mesin Genset.
 
- Setelah semua mesin Pabrik di mati kan, off kan MCCB out going dan off kan MCCB incoming Genset utama.
 
- On kan MCCB incoming Genset domestic (Pada saat peralihan tersebut sesaat lampu penerangan akan mati).
 
- Off kan netral switch  dan MCCB Genset utama.
 
- Turunkan putaran mesin hingga frekwensi 45 Hz dan biarkan mesin pd putaran rendah tsb selama 3 – 5 menit.
 
- Off kan mesin, tutup valve inlet bahan bakar.
 
- Bersihkan areal sekitar mesin Genset.
 
- Gunakan alat pelindung diri seperti masker, ear plug, sarung tangan dsb.