Mesin Pembangkit Listrik PKS

Ada beberapa jenis mesin pembangkit di beberapa PKS:

1. Turbin genset
Turbin genset fungsinya pembangkit listrik untuk penggerak peralatan dan pengolahan pabrik kelapa sawit, pemurnian air, laboratorium dan Seluruh penerangan Pabrik. Untuk penghematan biaya maka turbin uap cukup di gerakkan oleh uap boiler dan tidak perlu menggunakan bahan bakar, uap yang di peroleh dari steam boiler proses pembakaran pada boiler penghasil uap.

Komponen pada turbin genset: Katup masuk steam utama pipa 6 inch, katup tekanan lebih/reliefe valve pada salura uap bekas/exhaust steam, Termometer, manometer, Rpm meter/pengukur putaran, governor/pengendali kecepatan turbin.

Katup pengendali putaran lebih/Over speed control valve:

1.Turbin wheel valve/roda sudu turbin

2. Speed reducer/pengurangan kecepatan/putaran

3. Alternator 3 Phase/generator listrik AC 3 phase.

4. Automatic voltage

5. Istalasi jaringan supply ke panel utama

Sistem pengoperasian genset turbin uap :
Selalu periksa tekanan uap yang tersedia, pengecekan oli pelumas gear box turbine dan gear box unit governor/Oli turbo T-68, pengontrolan dan pemeriksaan kebocoran pada istalasi oli pelumas, buka katup oli pelumas bearing turbin wheel, lakukan pemompaan oli pelumas/manual atau dengan pompa, memastikan governor speed control bekerja dengan baik.

Buka katup pembuangan kondensat, buka katup aliran sisa ke back pressure steam vessel, buka katup emergency masukan uap kerja turbin dan pengetesan manual pada katup emergency putaran lebih/ overspeed, buka katup utama aliran uap/steam ke turbin secara perlahan dengan mengontrol putaran/sampai 5000 rpm dan getaran/vibrasi.

Apabila tidak ada kelainan hubungkan switch alternator: kontrol power 380 Volt setiap phase R-S-T, perbedaan tegangan antar phase maksimal 1% dengan frekuensi 50Hz, lakukan pembebanan pada turbin, sebelumnya di sinkronkan dengan genset lainnya. Perlu di perhatikan pada saat sinkronisasi: tegangan kerja masing masing pembangkit harus sama 380 Voltage, Frekuensi sama sama 50 Hz, urutan phase pembangkit harus sama.

Pengawasan pengoperasian:
Selalu kontrol beban operasi tidak lebih 90% beban maksimum, mengawasi fluktuasi uap kerja, bila tekanan uap kerja turbin turun segera lakukan sinkron dengan genset apabilah di bawah 17 kg/cm2 pada beban maksimum/88% kapasitas normal pembangkit, kontrol frekuensi turbin normal 50 Hz, lakukan pembuangan air kondensat pada periode tertentu dan selalu menjaga tekanan uap kerja turbin.

Penghentian pengoperasian turbin uap:
Cek beban pengolahan dari ampere beban setiap MCC atau motor control center dan PDB/panel distributor pada panel utama, putuskan beban secara bertahap pada setiap stasiun melalui circuit breaker dengan mengontrol kondisi pengolahan, dilakukan dari terdepan yaitu loading ramp dan seterusnya.

Cek  frekuensi kerja turbin kontrol agar tidak overspeed, jangan lakukan pemutusan beban serentak karena berpengaruh pada putaran kerja turbin/overspeed. Operasikan diesel genset pada turbin genset dan sinkron/pararel, setelah beban di putus dengan membuka circuit breaker untuk MCC dan PDB, putuskan hubungan supply turbin genset ke panel utam melalui armature circuit breaker/ACB turbin, lepas switch operasi alternator turbin/alternator.

Buka katup pembuangan air kondensat dan tutup katup utama masuk steam turbin sampai tertutup dengan sempurna, kembalikan posisi switch governot ke posisi idle/stop, buka katup uap pada back pressure steam receiver, tutup katup istalasi uap bekas ke back pressure steam receiver.

Pemeliharaan genset turbin uap:
Menjaga kebersihan area kerja turbin genset, cek kebocoran buangan air kondensat, agar tidak terjadi kelembaban ruang kerja turbin bisa mempengaruhi kerja generator/alternator, selalu periksa kondisi bearing generator, selalu cek isolasi kumparan generator dan istalasi jaringan supply dengan mager tester minimal satu kali enam bulan terlebih dahulu buka hubungan ke AVR karena kerja meger tester mencapai 1000 Volt yang bisa merusak bagian bagian AVR.Setiap 500 jam bersihkan oil filter, periksa minyak pelumas, periksa alat alat keamanan dan sesekali di coba fungsinya.

Back Pressure steam receiver (BVS)
Merupakan bejana bertekanan yang menampung uap bekas turbin dengan tekanan 3,5 kg/cm2, lalu didistribusikan ke stasiun-stasiun pengolahan seperti Sterilizer pada tekanan 2,5 kg/cm2-2,8 kg/cm2.

Clarification atau pemurnian untuk pemanasan proses pemurnian minyak sawit. Kernel plant untuk pemanasan biji sawit/inti sawit pada temperatur 60 0C-105 0C. Back pressure steam receiver ini di lengkapi katup masuk uap/steam inlet valve, katup keluar uap/steam outlet valve, katup pengaman/ safety valve.


https://pernando413.blogspot.com/2019/05/mesin-pembangkit-listrik-pks.html
 
2. Genset Diesel
Fungsinya sebagai diesel generator set, standbay engine dan melakukan start awal pengolahan guna mengoperasikan boiler sebelum turbin genset beroperasi, membantu meringankan beban sebelum turbin genset pada saat tekanan uap boiler menurun, menampung beban alat pengolahan yang masih operasi pada akhir pengolahan saat genset turbin uap sudah stop.

Komponen Genset Diesel:
Unit pompa air pendingin mesin, radiator, 2 buah accy 12 Volt (120 Ampere), alternator charge, motor starter, governor/pengendali putaran, revolution counter, oil filter/penyaring pelumas mesin, fuel filter/penyaring bahan bakar, water filter/penyaring kotoran air, fuel tank/tangki minyak solar, Automatic voltage regulator/AVR, instalasi jaringan supply ke panel utama.

https://pernando413.blogspot.com/2019/05/mesin-pembangkit-listrik-pks.html
 
Yang perlu di perhatikan saat pengoperasian:
Perikasa perediaan solar di tanki, periksa aliran battery ke starter motor, pastikan circuit breaker dalam posisi terbuka yang di hubungkan kepanel utama, periksa pelumas mesin, bila pelumas kurang tidak boleh mengoperasikan mesin, periksa jadwal perawatan rutin, penggantian oil filter, water filter, periksa posisi air pendingin, lakukan start mesin, bila tidak hidup tunggu 1-2 menit sebelum mengulangi lagi.

Setelah mesin hidup biarkan mesin idle 5-10 menit untuk membentuk lapisan pelumasan, setelah itu lakukan  pemindahan switch dari putaran rendah ke putaran tinggi untuk pembebanan, lakukan sinkronisasi pada panel pembangkit yang beroperasi.

Menghentikan operasi Diesel generator set
Kurangi beban dengan memutus sircuit breaker secara bertahap, pindahkan switch putaran ke putaran rendah selama 5 menit, mesin boleh dimatikan.

Perawatan rutin dan pengecekan harian yang di lakukan pada Diesel:
Air pendingin Diesel generator set

Fungsinya untuk menyerap panas pada ruang bakar selama beroperasi, temperatur pengoperasian antara 71-93 o C. Kondisi air pendingin: air harus bersih dari kotoran, tidak mengandung clorida dan sulphate, sedikit alkaline Ph 9,5-10,5 umumnya air dapat di minum dan bisa di gunakan sebagai air pendingin.

Menggati saringan air pendingin (water filter)
Pada saat service unit saringan air pendingin harus di ganti untuk menjaga kebersihan air sirkulasi.

Saringan udara mesin diesel
Penggantian saringan udara harus rutin diganti pada saat schedule service atau lihat kondisi dari saringan udara diesel. Biasanya mesin-mesin sekarang sudah rata-rata memakai precleaner sehingga saringan udara lebih bersih dan aman.

Battery (Accu)
Perawatan battery ini harus di lakukan yaitu setiap sebulan sekali memeriksa level air battery, bila berkurang lakukan penambahan air batterty, check tegangan arus battery dengan tester. Jaga kebersihan battery dan tidak meletakkan battery di atas tanah dan di buatkan tempatnya.

Mengganti saringan pelumas
Penggantian oli mesin biasanya bersamaan dengan penggantian filter oli pada saat service misalnya 250 Hours, 500 Hours dll. Pengecekan kebocoran pada mesin dan filter oli mesin.

Saringan bahan bakar (Fuel filter)
Penggantian fuel filter harus di lakukan untuk menjaga agar bahan bakar selalu bersih untuk kelancaran mesin.