Permasalahan Di Dalam Workshop Perkebunan
Disini saya akan membahas permasalahan permasalahan di dalam pekebunan:
1. Permasalahan Rumah Tangga
Permasalahan permasalahan rumah tangga sering berdampak ke pada workshop karena ruang lingkup perumahan dan daerah kantor, workshop yang saling berdekatan dan juga berpengaruh ke target kerja workshop. Memang dunia perkebunan sangat unik dan komplit dan berbeda dengan dunia kerja lainnya. Banyak permasalahan internal yang harus di selesaikan oleh seorang Asisten workshop.
Misalnya permasalahan rumah tangga: pertengkaran, rumah tangga, salah paham, mengambil milik orang lain. Dunia kebun karena memiliki tempat tinggal yang sangat berdekatan dan sehari hari sering kontak satu sama lain maka permasalahan akan sering terjadi.
Tidak banyak permasalahan tersebut harus di selesaikan dengan bagian humas kebun di lokasi tersebut bersama pimpinan masing–masing karyawan. Biasanya permasalahan di selesaikan dengan kekeluargaan dan bila sudah tergolong masalah berat bisa berakibat sampai Phk.Sehingga bisa mempengaruhi kinerja dari workshop.
2. Permasalahan Dengan Lingkungan Kebun
Karena posisi perkebunan yang cakupan wilayahnya biasanya jauh dari keramaian dan untuk wilayah yang baru buka sehingga sangat berdekatan dengan perkampungan masyarakat sekitar.
Biasanya permasalahan sering terjadi perihal surat menyurat lahan dengan masyarakat atau areal pembebasan lahan, perbaikan jalan umum yang lambat penanganannya, debu yang diakibatkan lalu lalang kendaraan perusahaan sehingga mengganggu masyarakat, kurangnya respon dari perkebunan kepada masyarakat sekitar. Sehingga sangat berdampak terhadap workshop seperti perusakan unit workshop, penahanan unit workshop, perusakan unit workshop dan pemberhentian aktivitas workshop atau bengkel.
3. Permasalahan Internal Workshop
Permasalahan internal workshop misalnya: permasalahan upah karyawan yang tidak sesuai dengan hasil kerjanya, mengambil milik orang lain yang dilakukan sesama karyawan, pemogokan kerja karyawan akibat adanya peraturan mendadak yang merugikan karyawan, jumlah karyawan yang berlebihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan workshop, karyawan yang bermasalah dan yang paling utama adalah lambatnya penyediaan suku cadang untuk perbaikan unit.
Ini sangat berpengaruh terhadap perbaikan unit atau alat kebun.Sering terjadi keterlambatan pengadaan suku cadang sampai 6 bulan baru datang ke kebun sehingga alat atau unit kebun banyak yang breakdown.
Kondisi tersebut penyebabnya system administrasi kebun yang lambat, Jaringan atau alat komunikasi kebun dengan kantor cabang atau pusat yang susah, jarak dan kondisi kebun dengan kantor cabang yang jauh, kurang support pimpinan kebun dan pihak kantor cabang yang kurang merespon kebutuhan workshop, orang yang bertugas di bagian penangan kurang kompeten dan sistem penanganan di kantor cabang yang berbelit-belit atau susah sehingga berdampak kepadan kinerja workshop atau bengkel.
Permasalahan permasalahan rumah tangga sering berdampak ke pada workshop karena ruang lingkup perumahan dan daerah kantor, workshop yang saling berdekatan dan juga berpengaruh ke target kerja workshop. Memang dunia perkebunan sangat unik dan komplit dan berbeda dengan dunia kerja lainnya. Banyak permasalahan internal yang harus di selesaikan oleh seorang Asisten workshop.
Misalnya permasalahan rumah tangga: pertengkaran, rumah tangga, salah paham, mengambil milik orang lain. Dunia kebun karena memiliki tempat tinggal yang sangat berdekatan dan sehari hari sering kontak satu sama lain maka permasalahan akan sering terjadi.
Tidak banyak permasalahan tersebut harus di selesaikan dengan bagian humas kebun di lokasi tersebut bersama pimpinan masing–masing karyawan. Biasanya permasalahan di selesaikan dengan kekeluargaan dan bila sudah tergolong masalah berat bisa berakibat sampai Phk.Sehingga bisa mempengaruhi kinerja dari workshop.
2. Permasalahan Dengan Lingkungan Kebun
Karena posisi perkebunan yang cakupan wilayahnya biasanya jauh dari keramaian dan untuk wilayah yang baru buka sehingga sangat berdekatan dengan perkampungan masyarakat sekitar.
Biasanya permasalahan sering terjadi perihal surat menyurat lahan dengan masyarakat atau areal pembebasan lahan, perbaikan jalan umum yang lambat penanganannya, debu yang diakibatkan lalu lalang kendaraan perusahaan sehingga mengganggu masyarakat, kurangnya respon dari perkebunan kepada masyarakat sekitar. Sehingga sangat berdampak terhadap workshop seperti perusakan unit workshop, penahanan unit workshop, perusakan unit workshop dan pemberhentian aktivitas workshop atau bengkel.
3. Permasalahan Internal Workshop
Permasalahan internal workshop misalnya: permasalahan upah karyawan yang tidak sesuai dengan hasil kerjanya, mengambil milik orang lain yang dilakukan sesama karyawan, pemogokan kerja karyawan akibat adanya peraturan mendadak yang merugikan karyawan, jumlah karyawan yang berlebihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan workshop, karyawan yang bermasalah dan yang paling utama adalah lambatnya penyediaan suku cadang untuk perbaikan unit.
Ini sangat berpengaruh terhadap perbaikan unit atau alat kebun.Sering terjadi keterlambatan pengadaan suku cadang sampai 6 bulan baru datang ke kebun sehingga alat atau unit kebun banyak yang breakdown.
Kondisi tersebut penyebabnya system administrasi kebun yang lambat, Jaringan atau alat komunikasi kebun dengan kantor cabang atau pusat yang susah, jarak dan kondisi kebun dengan kantor cabang yang jauh, kurang support pimpinan kebun dan pihak kantor cabang yang kurang merespon kebutuhan workshop, orang yang bertugas di bagian penangan kurang kompeten dan sistem penanganan di kantor cabang yang berbelit-belit atau susah sehingga berdampak kepadan kinerja workshop atau bengkel.