Kegiatan Maintenance Pabrik Kelapa Sawit

Maintenance adalah merupakan kegiatan yang di lakukan dalam pemeliharaan atau menjaga fasilitas baik peralatan pabrik serta perbaikan peralatan pabrik maupun penggantian yang dilakukan untuk memperoleh hasil produksi yang maksimal dan target yang memuaskan sesuai yang direncanakan.

https://pernando413.blogspot.com/2019/05/kegiatan-maintenance-pabrik-kelapa-sawit.html
 
Kegiatan maintenance di bedakan menjadi dua:

Preventive maintenance dan Breakdown maintenance.

A. Preventive Maintenance:
Preventive maintenance adalah proses pekerjaan yang di lakukan dalam pemeliharaan dan perawatan sehingga mencegah tibulnya kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau yang mengakibatkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu proses produksi berjalan.

Untuk menjaga agar proses produksi berjalan baik perlu di lakukan preventive maintenance sehingga semua fasilitas produksi dalam keadaan baik, sehingga di mungkinkan pembuatan suatu rencana, schedule pemeliharaan dan perawatan yang cermat untuk rencana produksi yang lebih cepat.

Preventive maintenance sangat penting untuk ke efektifan dalam memelihara fasilitas-fasilitas produksi yang tergolong critical unit, dimana peralatan produksi termasuk pada golongan: kerusakan fasilitas atau peralatan yang bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan para pekerja, kerusakan peralatan yang dapat berpengaruh pada kualitas produksi yang di hasilkan, kerusakan peralatan yang bisa memberhentikan seluruh kegiatan produksi, peralatan produksi yang mempunyai nilai/harga yang besar atau mahal.

Apabila preventive maintenance di lakukan pada peralatan peralatan critical unit,tugas maintenance harus merlakukan perencanaan yang intensif untuk unit tersebut, sehingga rencana produksi dapat dicapai dengan jumlah hasil produksi yang lebih besar dalam waktu relatif singkat.

Dalam pelaksanaan preventive maintenance pabrik kelapa sawit dapat di bedakan atas:
1. Routine maintenance
2. Periodic maintenance

Routine maintenance merupakan kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang di kerjakan secara rutin. Contoh dari kegiatan tersebut: membersihkan fasilitas atau  peralatan, pelumasan, pengecekan bahan bakar, serta termasuk pengecekan pemanasan atau warm-ing up pada mesin selama beberapa menit sebelum di operasikan sepanjang hari.

Periodik maintenance merupakan kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang di kerjakan secara periodik dalam jangka waktu tertentu. Contohnya sekali seminggu,sekali sebulan dan setahun sekali.

Periodic maintenance dapat dilakukan sesuai lama kerja/jam operasi dari peralatan tersebut beroperasi, contohnya 100 jam kerja sekali dan seterusnya. Jadi sifat dari kegiatan maintenance ini tetap secara periodik/berkala. Kegiatan ini jauh lebih berat dari routin maintenance.

Contoh: periodic maintenance pembongkaran karburator atau alat–alat sistem saluran bensin, penyetelan katup pemasukan dan pembuangan silinder mesin, bongkar mesin atau penggantian bearing, service unit maupun overhoul kecil/besar.

B. Breakdown atau Corrective maintenance :
Breakdown atau Corrective maintenance merupakan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan yang di kerjakan setelah terjadi kerusakan peralatan/mesin yang mengakibatkan tidak dapat berfungsi dengan baik.

Kegiatan ini disebut juga dengan kegiatan perbaikan,karena adanya kerusakan akaibat kegiatan preventive maintenance tidak di lakukan dengan benar yang berakibat pada kerusakan unit/peralatan. Sifat dari maintenance ini adalah menunggu sampai kerusakan terjadi baru di lakukan perbaikan. 
 
Maintenance merupakan yang sangat penting di lakukan dalam suatu perusahaan untuk menjamin kelancaran proses produksi. Maka dari itu sangat di harapkan maintenace dalam suatu pabrik.

Adanya kegiatan ini dikarenakan kegiatan pemeliharaan yang sangat rumit yang menyangkur peralatan pabrik. Bagian pemeliharaan init tidak terlepas dari bagian produksi karena gagal dalam pemeliharaan dapat mengakibatkan mengganggu kelancaran produksi.

Jenis pekerjaan pemeliharaan pada bagian maintenance adalah sebagai berikut: pemeliharaan bangunan, pemeliharaan peralatan pabrik, pemeliharaan elektrik, pemeliharaan tenaga pembangkit/ power pant, pemeliharaan penerangan dan ventilasi pabrik, pemeliharaan peralatan material handling dan transportasi, pemeliharaan halaman dan taman pabrik, pemeliharaan peralatan service, pemeliharaan peralatan gudang dll.

Menentukan jenis yang dipelihara meliputi pembuatan daftar sarana, menyusun bahan-bahan mengenai biaya, karena menyangkut asset fisik yang membutuhkan pemeliharaan menjadi satu-satunya alasan yang bisa di pertanggung jawabkan dalam permintaan pengeluaran biaya.

Menentukan asset atau sarana untuk di pelihara, di jadwalkan pemeliharaan pada setiap mesin/peralatan yang telah di tentukan untuk pencegahan yang terencana. Setelah menyiapkan jadwal pemeliharaan serta menyusun spesifikasi pekerjaan pemeliharaan. Perencanaan di persiapkan terpisah untuk kegiatan dan frekuensi pemeriksaan.

Tujuan utama pemeliharaan terencana untuk meningkatkan standar pemeliharaan dan keefektipan biaya. Hal ini di lakukan dengan analisis kritis hasil pemeliharaan, perancangan pengurangan pemeliharaan sebagai hasil analisa tersebut.

Ketika jadwal pemeliharaan sudah dilakukan,dengan mempelajari catatan riwayat mesin dapat di kethui apakah sistem pemeliharaan yang dilakukan sudah efektif atau tidak. Jika terjadi kerusakan darurat biasanya menunjukkan hal berikut:
1. Pemeliharaan tidak cukup
2. Pemeliharaan tidak benar
3. Standar pekerjaan pemeliharaan tidak memadai

Ada 5 kegiatan penggolongan pemeliharaan sebagai berikut :
1. Kegiatan inspeksi (Inspection)
2. Kegiatan teknik (Engineering)
3. Kegiatan produksi (Production)
4. Kegiatan administrasi (Administration)

A. Kegiatan inspeksi (Inspection) :
Kegiatan pengecekan meliputi pengecekan atau pemeriksaan secara rutin pada bangunan dan peralatan pabrik sesuai dengan rencana kerja. Pemeriksaan terhadap peralatan yang mengalami kerusakan dan membuat laporan hasil pengecekan.

B. Kegiatan teknik (Engineering) :
Kegiatan meliputi percobaan terhadap peralatan yang baru di beli dan pengembangan peralatan/ komponen yang perlu di ganti. Melakukan penelitian terhadap pengembangan dari peralatan tersebut.

C. Kegiatan produksi ( Production ) :
Kegiatan pada peralatan mesin-mesin produksi,memperbaiki dan mereparasi mesin dan peralatan. Melaksanakan kerja sesuai yang di rencanakan dalam kegiatan inspeksi dan teknik, kegiatan service dan pelumasan. Ini bertujuan supaya pengolahan pabrik berjalan lancar. Di perlukan penanganan yang cepat pada peralatan tersebut.

D. Kegiatan administrasi ( Administrasi ) :
Kegiatan ini berhubungan dengan pencatatan mengenai biaya-biaya pemeliharaan,komponen yang di perlukan, progress laporan yang dikerjakan, waktu melakukan pengecekan dan perbaikan, lama perbaikan, informasi komponen suku cadang yang tersedia di bagian pemeliharaan. 
 
Kegiatan ini termasuk penyusunan perencanaan dan skedule yang dibuat rencana kapan mesin di periksa, diservice dan diperbaiki. Dalam industri proses banyak di jumpai keadaan yang tak pasti, keputusan ini harus di pecahkan dan solusi yang di mabil dan dijalankan.salah satu metode pemecahan masalah ini dengan metode coba-coba dan jika salah di ganti.

Metode ini banyak resiko, jika perusahaan mengambil keputusan yang salah akan memperoleh kerigian yang besar. Contoh salah menentukan barang yang dihasilkan, ternyata barang tersebut tidak laku di pasaran yang berdampak kerugian besar pada perusaan tersebut. Perusahaan menderita kerugian: pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, perbaikan, overhoul, rekontruksi.

Pemeliharaan rutin merupakan kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang di kerjakan setiap hari. Contohnya: pembersihan peralatan, pelumasan, pemeriksaan bahan bakar sebelum mesin di operasikan. Peranan utama rutin termasuk: perawatan harian peralatan supaya mesin tetap baik, membuat mesin selalu siap operasi, penjagaan bagian mesin yang kiranya perlu di ganti atau overhoul, pengawasan bagian mesin hasil perawatan dari penjualan/jasa perawata, pengawasan mutu dari hasil kerja kelompok perawatan.

Pemeliharaan berkala dimana kegiatan pemeliharaan dan perawatan di lakukan secara berkala atau jangka waktu tertentu,misalanya seminggu sekali, sebulan sekali, setahun sekali. Pemeliharaan berkala dapat di kerjakan dengan menggunakan lama kerja mesin tersebut beroperasi.

Contoh 100 jam kerja mesin. Pada umumnya pabrik memisahkan jadwal pemeliharaan yaitu: pelumasan untuk mesin pengolahan, pemeliharaan alat-alat listrik, mesin mesin maupun alat-alat pengolahan, mesin-mesin pembangkit tenaga. 
 
Repair korektif untuk memperingan kondisi yang tidak di inginkan selama pengawasan perawatan pencegahan agar mesin dari alat-alat berat siap di operasikan. Repair di maksud lebih dari sekedar pekerjaan yang tidak terjadwal karena sering terjadi trouble yang terjadi karena hal-hal kecil. Contohnya karena endapan air dalam tangkin bensin, bisa juga terjadi karena pergerakan elektroda besi dll.

Overhoul atau turun mesin di sebut juga perawatan total menyangkut perencanaan waktu, jadwal kerja dari penggantian bagian-bagian mesin. Pekerjaan ini terdiri dari satu atau lebih bagian bagian, pengujian, penggantian, pembaruan, pemasangan kembali dan pengetesan hasilnya. Disamping relatif tetap untuk mesin-mesin juga di pakai fasilitas serta alat yang tetap lokasinya seperti instalasi pemanas /ventilasi.

Kegiatan ini berbeda dengan perawatan lainnya,dimana keutamaan dari keterlibatan pengawasan dan pengetesan bagian mesin ada dalam kaitan agar mesin benar-benar semuanya serba baru/siap di operasikan dengan kondisi seperti mesin baru. Semua perencanaan turun mesin harus dihitung berapa total habisnya material dan suku cadang secara lengkap. 
 
Pada beberapa kerjaan maintenance, strategi dasar dari perawatan di mungkinkan dengan pekerjaan membangun atau mengkonstruksikan seperti mesin terbuat dari kayu, baja, plastik, concrete, benda tuang, instalasi listrik, instalasi kontroler elektronik dll.

Terdapat dua tipe dasar perawatan untuk operasi menetap dan perawatan sambil berjalan, operasi menetap misalnya mengkontruksi, pelurusan, pemasangan instalasi listrik atau hidraulic, perawatan dan repair untuk kondisi yang lebih baik. 
 
Sedangkan yang termasuk perawatan berjalan yaitu perawatan dimana pada bagian perawatan dikarenakan dalam keadaan jalan urutan kerjanya, inspeksi, repair dan overhoul terkadang justru dengan proses pengerjaan dari suatu proses lain.

Laporan pemeliharaan khususnya overhoul sebagai berikut: tanggal pengerjaannya, pekerjaan -pekerjaan yang di lakukan, penggunaan suku cadang serta materila dalam pekerjaan pemeliharaan, volume maupun harganya, kebutuhan tenaga dalam pengerjaan baik harinya dan pekerjanya beserta klasifikasi serta biaya, rekomendasi untuk operasi dan pemeliharaan yang akan datang, perhitungan biaya.

Untuk menganalisa penyebab kerusakan di butuhkan laporan kerusakan yang memadai, berisi hal-hal sebagai berikut: tanggal dan jam terjadi kerusakan, situasi sewaktu terjadi kerusakan, data dan informasi kerusakan yang sudah pernah terjadi sebelumnya, parameter-parameter seperti: arus, tegangan, daya, suhu, tekanan yang berkaitan dengan lat yang rusak sebelum dan sesudah terjadi kerusakan, jika menyangkut kerusakan unit pembangkit maka laporan pemeliharaan besar atau overhoul terakhir harus di lampirkan.

Equipment merupakan peralatan besar seperti crane, mobil derek. Tool adalah peralatan kerja, contoh: obeng, tang, martil, kunci inggris. Material adalah bahan yang tidak habis pakai seperti packing, bantalan. Consumable adalah bahan habis terpakai seperti gemuk atau grease, oli, sabun. 
 
Setiap point tersebut ditempatkan pada tempat strategis supaya ketika di perlukan mudah di gunakan. Pemakaian poin di atas harus punya laporan baik tertulis maupun lisan supaya pemakainnya jangan sembarangan yang merugikan perusahaan.